Mohon tunggu...
Rakha N.P. Dhaniwijaya
Rakha N.P. Dhaniwijaya Mohon Tunggu... Penulis - Homo sapien, resident of Earth

calon pengabdi, pecandu belajar dan mengajar, literature enthusiast.......a happy man for sure!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arema, Dualisme, dan Krisis Identitas Fans Bola Malang

23 Maret 2020   16:45 Diperbarui: 24 Maret 2020   12:47 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika melihat asal-usulnya, Aremania itu sendiri dibentuk dari geng-geng pemuda Malang seperti Argom (Armada Gombal), Prem (Persatuan Residivis Malang), Aregrek (Arek Gang Gereja Kayutangan), dan lainnya yang awalnya melakukan hal-hal negatif. 

Setelah Arema berdiri, mereka meninggalkan kehidupan geng dan membangun persaudaraan dengan jargon "Salam Satu Jiwa".

Tidak percaya?

Silakan buka artikel Kompas tertanggal 24 Agustus 2011, "Jangan Sampai Hidupkan Geng-gengan Lagi".

Tentu sangat disayangkan, bahwa Aremania yang terdiri dari pecahan-pecahan, kemudian disatukan dengan panji Singo Edan, harus terpisah lagi.

Sangat menyedihkan bila Aremania yang meraih The Best Supporter pada Ligina tahun 2000 dan Copa Indonesia II tahun 2006, akhirnya kehilangan taji dan kreativitasnya. 

Sangat memprihatinkan apabila Aremania dengan rekor tur terbanyak (mencapai 50.000 orang, ditambah 7000-10.000 disekitar Jabodetabek, sampai meluber ke sentel ban GBK dan bahkan keluar stadiondi musim 2009/2010), menjadi Aremania yang bahkan mengisi kapasitas 40.000 Stadion Kanjuruhan saja mboh-mbohan.

Banyak sekali harapan dan impian dari Aremania agar kedua kubu "Arema" dapat bersatu menjadi satu klub lagi.

Janganlah harapan ini hanya sekadar harapan. Janganlah impian ini terkubur dalam-dalam.

Jika dualisme ini tidak segera diselesaikan apa yang akan Aremania pilih?

Dan bagaimana jika di kemudian hari, Arema "liga bawah" naik kasta menjadi "liga atas", mau pilih mana? "liga atas satu" atau "liga atas dua"?

Salam Satu Jiwa! Sasaji!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun