Â
SliMS atau lebih kita kenal sebagai Senayan Library Management System aplikasi otomasi yang berbasis (open source) berbasis website yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Aplikasi ini digunakan untuk layanan perpustakan dan akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. SliMS juga berperan sebagai dasar untuk membuat Online Public Access Catalog (OPAC).
Perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia menggunakan SliMS sebagai aplikasi bantuan demi memudahkan pekerjaan mereka sebagai pustakawan. Pustakawan tidak perlu lagi repot mendata seluruh buku yang ada untuk di publikasi secara online, karena dengan adanya SliMS pustakawan hanya perlu memasukkan metadata buku-buku yang ada di dalam perpustakaan dan menjadikannya satu format sebagai bentuk dari deskripsi buku tersebut, Hal seperti ini biasa disebut dengan "Bibliografi".
SliMS juga dapat digunakan oleh pustakawan dalam membuat kartu keanggotaan perpustakaan tanpa dilakukan secara manual. Pembuatan kartu keanggotaan perpustakaan melalui SliMS hanya membutuhkan data diri kita sebagai metadata yang akan digunakan dalam pembuatan kartu perpustakaan. Ketika data diri sudah dilengkapi, SliMS biasanya langsung memformatnya menjadi sebuah daftar anggota dan dapat langsung mencetak kartu tersebut secara fisik. Perpustakaan biasanya memanfaatkan hal ini hanya untuk mengubah logo dan kode eksemplar yang ada di dalam perpustakaan dengan yang ada di SliMS sesuai dengan data dari perpustakaan tersebut. Keanggotaan dalam SliMS juga memiliki tanggal kadaluarsa sendiri yang akan memberitahu pustakawan bahwasannya keanggotaan tersebut telah habis dan tidak dapat digunakan kembali.
Selain pembuatan kartu anggota, SliMS juga memiliki fungsi tertentu yang sangat penting dalam perpustakaan yaitu "Sirkulasi". Sirkulasi disini digunakan sebagai transaksi peminjaman atau pengembalian buku yang dapat secara otomatis dibantu dengan SliMS. Biasanya SliMS meminta metadata buku tersebut terlebih dahulu yang sudah di sistemasi menjadi OPAC dalam bentuk kode eksemplar.Â
Sirkulasi dalam SliMS juga memudahkan pustakawan dalam mengatasi peminjaman buku secara manual, karena secara umum perpustakaan akan diminta sebuah laporan sirkulasi secara penuh mengenai peminjaman atau pengembalian buku. Sirkulasi juga memberikan aturan peminjaman secara otomatis kepada perpustakaan untuk membantu mengingatkan peminjam atas tenggat waktu lama mereka meminjam dan peringatan biasanya akan menjadi sebuah format dalam bentuk e-mail.
Layanan online berbasis open-source ini sangat membantu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai perpustakaan. Namun, SLiMS memerlukan hosting atau website domain demi menjadikan SLiMS dapat diakses atau dilihat oleh semua orang. Pada dasarnya kita dapat mengakses SLiMS adalah dengan menggunakan localhost berbasis internet lokal kita dan hanya dari internet tersebut kita dapat melihatnya.Â
Biasanya perpustakaan umum akan membuat website mereka berbasis hosting secara berbayar dan menjadikannya OPAC untuk dapat diakses semua orang. Pustakawan sendiri dikenal sebagai admin untuk mengatur seluruh jalannya aplikasi tersebut mulai dari bibliografi, sirkulasi, dan keanggotaan perpustakaan.
Berbeda dengan aplikasi yang digunakan dalam perpustakaan nasional yang dimiliki oleh pemerintah, mereka memiliki aplikasi tersendiri yang dilindungi oleh undang-undang secara resmi demi memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia ketika membutuhkan informasi. Aplikasi tersebut dikenal sebagai INLISLite yang sekarang sudah melalui beberapa versi hingga yang ke-3. Aplikasi INLISLite juga merupakan aplikasi perpustakaan yang dirancang oleh pemerintahan dalam memudahkan kinerja pustakawan yang ada di Perpustakaan Nasional.
INLISLite versi 3 merupakan pengembangan lanjutan dari perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan INLISLite versi 2.1.2 yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpustakaan Nasional RI) sejak tahun 2011. INLISLite versi 3 dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan sekaligus mengembangkan perpustakaan digital / mengelola dan melayankan koleksi digital. INLIS Lite dibangun dan dikembangkan secara resmi oleh Perpustakaan Nasional RI dalam rangka menghimpun koleksi nasional dalam jejaring Perpustakaan Digital Nasional Indonesia, disamping membantu upaya pengembangan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia yang didasarkan pada :
1. Â Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
2. Â Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
3. Â Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Rekam
INLISLite juga menawarkan secara gratis pembuatan keanggotaan Perpustakaan Nasional RI. Keanggotaan Perpustakaan Nasional RI dibutuhkan data diri yang baik dan benar dalam memenuhi kelengkapan kartu tersebut. Foto yang digunakan dalam pembuatan kartu tidak memerlukan foto secara formal karena masyarakat akan langsung difoto begitu menerima nomor antrian. Keanggotaan tersebut akan dicetak menjadi sebuah kartu Perpustakaan Nasional RI secara fisik dan berlaku seumur hidup tanpa adanya peringatan kadaluarsa.
Meskipun aplikasi INLISLite merupakan aplikasi open-source juga yang dapat diakses oleh publik dalam memodifikasinya, ada beberapa aturan yang tidak dapat masyarakat secara bebas memodifikasi aplikasi tersebut seperti, tidak diperkenankan menghapus logo INLISLite baik digunakan dalam perpustakaan tersebut, tidak diperkenankan mengubah dan menghapus kalimat yang berisi hak cipta Perpustakaan Nasional RI, dan tidak diperkenankan untuk mengubah standar metadata yang digunakan untuk pembentukan katalog digital.
Dalam aspek kemajuan teknologi INLISLite sudah lebih maju dibandingkan dengan SLiMS. Hal ini didukung dengan pengembalian buku secara otomatis di dalam Perpustakaan Nasional RI yang hanya memberikan buku kepada lift buku dan masyarakat melakukannya dengan mandiri. Online Public Access Catalog (OPAC) dalam Perpustakaan Nasional RI juga berbeda-beda tiap lantai seperti gambar diatas, OPAC yang berada di lantai naskah kuno digunakan untuk mendata naskah kuno yang ada di lantai tersebut dan tidak dapat diakses oleh semua lantai.
Aplikasi INLISLite merupakan aset negara yang digunakan untuk kepentingan negara dalam aspek layanan informasi. Merupakan salah satu, nilai perbedaan yang jelas terhadap aplikasi SliMS yang merupakan Open-Source dan dapat diubah oleh masyarakat umum secara bebas. SLiMS dengan INLISLite sama-sama membantu pustakawan dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien tanpa adanya campur tangan secara manual. Aplikasi yang ada dalam membantu perpustakaan diharapkan dapat mengembangkan lagi seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat, dengan begitu masyarakat akan lebih mudah mengakses seluruh keperluan informasi yang ada di Indonesia dengan baik dan informatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H