Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Kepercayaan Penonton Diretakkan oleh Film "Fractured"

5 April 2021   07:53 Diperbarui: 5 April 2021   13:18 18478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film bergenre misteri-thriller memang seru untuk ditonton dan tidak pernah membosankan. Penonton pasti akan bertanya-tanya misteri apa yang sedang terjadi di film tersebut.

Genre Misteri-thriller bukan merupakan genre yang baru. Sudah ribuan film yang termasuk ke dalam genre ini. Namun yang membedakan justru alurnya.

Ada salah satu poster film yang menarik perhatian saya untuk tertuju, yaitu film Fractured. Bisa dilihat latar tempatnya berada di lorong yang berputar seolah sedang memainkan ruang dan waktu. Saya jadi penasaran konflik apa yang disajikan salah satu film karya sutradara Brad Anderson ini.

(sumber gambar : Pinterest.com)
(sumber gambar : Pinterest.com)
Kesan saya pertama kali lewat poster, film ini sepertinya menyajikan konflik dimensi-ruang-waktu. Akan tetapi, setelah melihat sinopsis singkat, justru film ini termasuk ke dalam thriller-psikologi. Hmm ... saya malah dibuat tambah penasaran lagi. Jadilah saya segera menonton film Fractured.

Bercerita tentang pasangan suami-istri yang sedang dalam perjalanan pulang setelah merayakan hari Thanksgiving di rumah orang tuanya Joanne Manroe (diperankan oleh Lily Rabe). Di awal pembukaan, kita langsung diperlihatkan konflik adu mulut antara Ray Monroe (diperankan oleh Sam Worthingtan) dan Joanne Manroe. Sepertinya pasutri pada umumnya, mereka sedang mendebatkan perlakuan tak enak yang diterima Ray ketika berada di rumah mertuanya.

Konflik mereka berakhir ketika putri kecil mereka yang berumur enam tahun bernama Peri Monroe (diperankan oleh Lucy Capri) harus pergi ke kamar kecil untuk buang air. Ray pun berhenti di sebuah pom bensin.

Awalnya mereka hanya ingin mampir sebentar setelah Peri selesai buang air. Namun, Peri berkata pada orang tuanya bahwa, dia telah kehilangan mainan kesayangannya. Maka mereka berduapun sibuk mencari-cari.

Saat mereka berdua sibuk mencari, tanpa sadar, peri terpojok dikarenakan ada seekor anjing yang menakutinya. Ray pun menyadari akan hal itu buru-buru melempar batu ke arah anjing tersebut. Namun, nahas, Peri terjatuh ke intruksi pembangunan sedalam dua meter.

Poster film Fractured yang menarik perhatian saya (Sumber gambar : medium.com)
Poster film Fractured yang menarik perhatian saya (Sumber gambar : medium.com)
Di saat itu juga Ray tanpa ragu langsung melompat ikut bersama putri kecilnya. Mereka semua selamat. Karena kejadian barusan mengakibatkan lengan Peri retak. Buru-buru Ray dan Joanne pergi ke rumah sakit terdekat.

Sesampai di rumah sakit, Ray meminta pelayanan secepatnya. Akan tetapi, pihak rumah sakit menyuruhnya untuk mengantri. Di sinilah konflik cerita bermula. Ray mendapati kecurigaan di rumah sakit ini. Mulai dari pelayanan nya tidak professional, pertanyaan yang tidak berkaitan dengan dirinya, hingga orang yang bekerja di sini menimbulkan kesan misterius.

Inti cerita film Fractured ini adalah perjuangan Ray mencari Joanne dan peri yang hilang misterius ketika mereka hendak diperiksa. Saat pemeriksaan dilakukan, hanya satu orang saja yang boleh ikut bersama Peri. Maka dari situ, Ray menyuruh Joanne untuk menemani Peri.

Dan siapa sangka pertemuan tersebut adalah pertemuan terakhir mereka.

Konfliknya sangat jauh berbeda dari pikiran saya sebelumnya. Saya pikir konfliknya tentang mempermainkan ruang dan waktu, justru konflik ini memainkan psikolog. Seperti yang diketahui, Fractured termasuk ke dalam genre thriller-psikologi asal Amerika Serikat yang sudah dirilis pada 22 September 2019 yang lalu.

Tempo yang dikemas dalam film fractured bergerak lambat dan dingin. Mungkin saat itu memang sedang musim dingin, cocok sekali untuk film dengan genre misterius. Walaupun lambat, namun pasti, kemesteriusan akan terjawab sendirinya.

Sinematografi film Fractured memang terkesan suram dan dingin. Tak ada scene bahagia satupun di film ini. Jangan harap mendapatkan ending yang memuaskan. Posisi kamera dibuat senyaman mungkin untuk mata, sehingga tidak membuat pusing. Tampilan latar dan objek memang cocok menghiasi film Fractured.

Sebenarnya ada dua latar utama di film ini dan latarnya sendiri sudah tidak asing lagi. Yang pertama latar rumah sakit dan yang kedua latar di pom bensin. Ya, walupun hanya mempunyai dua latar utama, hal tersebut tidak mengurangi poin penting lainnya. Fractured memang fokus menampilkan alur daripada latar.

Saat Ray tersadar bahwa dirinya sudah menunggu lama, akhirnya dia menanyai pihak rumah sakit apakah Peri dan Joanne masih lama. Namun, pihak rumah sakit berkata tidak ada yang pasien yang namanya Peri Monroe. Anehnya lagi, pihak rumah sakit berkata bahwa Ray datang sendiri untuk mengobati kepalanya yang terluka.

Ray menanyakan keberadan Peri dan istrinya (sumber gambar : Tribunnewswiki.com)
Ray menanyakan keberadan Peri dan istrinya (sumber gambar : Tribunnewswiki.com)
Di situlah Ray tersadar bahwa ada salah satu yang disembunyikan dari pihak rumah sakit tanpa sepengetahuan dirinya. Maka dengan berbekal nekat, dia segera mencari jawabannya sendiri.

Konflik semakin besar dan panas hingga melibatkan polisi dan psikologi serta beberapa orang yang tak sengaja ikut terseret dalam cerita Ray. Pihak rumah sakit berkata, jika Ray dalam keadaan berhalusinasi akibat kecanduan minum alkohol. Akan tetapi, pihak rumah sakit berkata seperti itu seolah memang betul sedang menyembunyikan sesuatu.

Ray Monroe sukses membuat kita percaya bahwa versinya itu benar. Ditambah lagi, pihak rumah sakit yang tampak kebingungan dan panik ketika Ray datang membawa polisi. Lihat saja, bagaimana ekspresi mereka ketika Ray datang bersamaan dengan polisi untuk mengungkap hilangnya keluarga mereka. Seolah-olah benar memang pihak rumah sakit mengadakan sesuatu yang illegal tanpa sepengetahuan publik.

Alur cerita tidak bakal menegangkan jika tidak ditambah dengan backsound. Di film Fractured, tuts piano lah yang paling nyaring ketika diamainkan di beberapa adegan. Tempo piano bermain lambat menyebabkan jantung berdetak kencang. Itulah yang saya rasakan ketika menonton film Fractured.

Yang saya takutkan, jika tuts piano itu mengarah pada jumpscare. Ya, biasanya nih, penonton aku dihadirkan melodi backsound yang pelan, lalu BOOM! Keluarlah jumpscare yang membuat jantung copot. Tetapi tenang, Fractured tidak menunjukkan adegan jumpscare kok, jadi aman untuk jantung.

Untuk kenyamanan penonton, saya sarankan dikenai batasan usia 15 tahun ke atas. Karena ada salah satu adegan yang mungkin membuat penonton tidak merasa nyaman dan benar-benar sensitif. Karena berlatar di rumah sakit, pasti Anda tahu sendiri ada apa

"Ada yang retak tapi bukan kaca"

ungkapan tersebut sangat cocok untuk film ini. 'fractured' dalam bahasa Indonesia artinya retak. Tampaknya Alan B. Mcelroy selaku penulis skenario membuat judul film dan alur yang benar-benar tersambung satu sama lain.

Makna 'fractured' di sini bukan hanya sekedar 'retaknya' tangan peri. Tetapi ada sesuatu yang lebih 'retak' lagi. Lebih tepatnya 'retaknya' kepercayaan penonton di akhir film. Maaf saya mungkin memberi spoiler. Tetapi jelas sekali di ending, kita akan diperlihatkan kejadian yang sebenarnya terjadi kala itu. Dari awal mula Ray mendapati kecurigaan terhadap rumah sakit hingga konfliknya selesai sudah.

Saya akui, semua pemeran berakting dengan hebat sehingga kita salah menaruh kepercayaan yang sebenarnya. Bagaimana pihak rumah sakit tampak seolah menyembunyikan sesuatu, sehingga kita juga turut curiga. Sam Worthington Sebagai Ray Monroe sukses menyedot kepercayaan penonton selama alur berjalan, hingga semuanya terungkap.

Bahkan saking seriusnya kita menikmati alurnya, sampai-sampai mata saya luput mendapati hal detail yang sebenarnya adalah'spoiler' ending. Contohnya saja, ada burung gagak yang hinggap di mobil Ray. Itu menandakan bahwa ada sesuatu yang janggal di mobil tersebut.

Dan 'spoiler' ending kedua adalah, kursi mobil Ray di belakang tampak kosong tak ada orang. Seharusnya di situ ada Joanne dan Peri yang berhasil Ray selamatkan dari praktik illegal rumah sakit. Kenapa saya yakin, pada adegan 'spoiler' ini, karena ketika Ray memundurkan mobilnya, tak sengaja cahaya lampu rumah sakit menembus kacanya dan menciptakan siluet. Seharusnya yang terlihat siluet Peri, Joanne, dan Ray. Namun, di situ hanya ada siluet Ray saja.

Berkat kesuksesannya, film Fractured mampu mencetak nilai 6.4 di IMDB dan 49% di Rotten Tomatoes. Angka yang cukup berkesan di kedua platform tersebut. Tak heran banyak yang menyukai film garapan karya sutradara Brad Anderson ini.

Fractured menciptakan plot twist dan ending yang terbaik menurut saya. Daripada penasaran, lebih baik Anda segera menontonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun