Dan siapa sangka pertemuan tersebut adalah pertemuan terakhir mereka.
Konfliknya sangat jauh berbeda dari pikiran saya sebelumnya. Saya pikir konfliknya tentang mempermainkan ruang dan waktu, justru konflik ini memainkan psikolog. Seperti yang diketahui, Fractured termasuk ke dalam genre thriller-psikologi asal Amerika Serikat yang sudah dirilis pada 22 September 2019 yang lalu.
Tempo yang dikemas dalam film fractured bergerak lambat dan dingin. Mungkin saat itu memang sedang musim dingin, cocok sekali untuk film dengan genre misterius. Walaupun lambat, namun pasti, kemesteriusan akan terjawab sendirinya.
Sinematografi film Fractured memang terkesan suram dan dingin. Tak ada scene bahagia satupun di film ini. Jangan harap mendapatkan ending yang memuaskan. Posisi kamera dibuat senyaman mungkin untuk mata, sehingga tidak membuat pusing. Tampilan latar dan objek memang cocok menghiasi film Fractured.
Sebenarnya ada dua latar utama di film ini dan latarnya sendiri sudah tidak asing lagi. Yang pertama latar rumah sakit dan yang kedua latar di pom bensin. Ya, walupun hanya mempunyai dua latar utama, hal tersebut tidak mengurangi poin penting lainnya. Fractured memang fokus menampilkan alur daripada latar.
Saat Ray tersadar bahwa dirinya sudah menunggu lama, akhirnya dia menanyai pihak rumah sakit apakah Peri dan Joanne masih lama. Namun, pihak rumah sakit berkata tidak ada yang pasien yang namanya Peri Monroe. Anehnya lagi, pihak rumah sakit berkata bahwa Ray datang sendiri untuk mengobati kepalanya yang terluka.
Konflik semakin besar dan panas hingga melibatkan polisi dan psikologi serta beberapa orang yang tak sengaja ikut terseret dalam cerita Ray. Pihak rumah sakit berkata, jika Ray dalam keadaan berhalusinasi akibat kecanduan minum alkohol. Akan tetapi, pihak rumah sakit berkata seperti itu seolah memang betul sedang menyembunyikan sesuatu.
Ray Monroe sukses membuat kita percaya bahwa versinya itu benar. Ditambah lagi, pihak rumah sakit yang tampak kebingungan dan panik ketika Ray datang membawa polisi. Lihat saja, bagaimana ekspresi mereka ketika Ray datang bersamaan dengan polisi untuk mengungkap hilangnya keluarga mereka. Seolah-olah benar memang pihak rumah sakit mengadakan sesuatu yang illegal tanpa sepengetahuan publik.
Alur cerita tidak bakal menegangkan jika tidak ditambah dengan backsound. Di film Fractured, tuts piano lah yang paling nyaring ketika diamainkan di beberapa adegan. Tempo piano bermain lambat menyebabkan jantung berdetak kencang. Itulah yang saya rasakan ketika menonton film Fractured.
Yang saya takutkan, jika tuts piano itu mengarah pada jumpscare. Ya, biasanya nih, penonton aku dihadirkan melodi backsound yang pelan, lalu BOOM! Keluarlah jumpscare yang membuat jantung copot. Tetapi tenang, Fractured tidak menunjukkan adegan jumpscare kok, jadi aman untuk jantung.