Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sunset In My Hometown", Bukan Cinta, Belenggu Masa Lalu Seorang Rapper Kampung

8 Februari 2021   08:33 Diperbarui: 8 Februari 2021   09:36 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan jika kamu membenci kampung halaman-mu, setidaknya pergilah untuk berlibur ke sana.

Kamu sudah pergi jauh meninggalkan kampung halamanmu demi mengejar karir. Lalu apa kabar keluarga di sana. Sebenarnya pergi jauh untuk meniti karir adalah hal yang lumrah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Kamu pasti punya alasan kuat kenapa dirimu harus pulang ke kampung halaman.

Sunset in My Hometown adalah karya yang ke-13 sutradara kenamaan bernama Lee Jonk-ik. Namanya mulai dikenal setelah dia menyutradarai film King And the Clown yang dirilis pada tahun 2005.

Film ini diperankan oleh actor ternama yang mungkin namanya sudah tidak asing ditelingamu, Park Jung Min sebagai Hak-Soo alias tokoh utamanya dan Kim Go-eun sebagai Jung Seon Mi. Park Jung Min sudah pernah main dibeberapa film korea lainnya, seperti "Keys to Heart". Sedangkan Kim Go-Eun pernah bermain drama bersama Lee Min Ho di "The King Enternal Monarch". 

Sunset in My Hometown menceritakan Hak-Soo seorang rapper yang tinggal di Seoul, ibu kota Korea Selatan, mengejar karirnya dengan mengikuti acara Show Me The Money. Perjuangannya tidak mudah, bahkan ini adalah keenam kalinya dia mengikuti acara tersebut.

Singkat cerita, ketika dia hampir menang, seseorang menelponnya bahwa ayahnya menderita stroke dan sedang dirawat di rumah sakit. Hak-Soo sebenarnya tidak mau pulang, mengingat bagaimana kenangan buruk di masa lalu tentang ayahnya. Namun, teman-temannya mulai membujuk agar dia pulang. Akhirnya dia memutuskan pulang ke kampung halaman dengan terpaksa. Di sinilah cerita seru dimulai.

Mengangkat tema hubungan ayah dan anak 

Sering kita melihat film bertemankan ayah dan anak dengan hubungan harmonis. Tetapi tidak dengan Hak-soo dan ayahnya. Pasalnya banyak sekali kenangan buruk yang harus diterima Hak-soo dari ayahnya.

Saat muda dulu, ayahnya Hak-soo adalah seorang Gangster di kota Byeonsan. Dia rela meninggalkan anak kandungnya beserta istrinya untuk menikahi wanita lain. Puncaknya, ketika sang ibu meninggal, ayahnya tidak datang ke pemakaman. Itu membuat Hak-soo terpukul dan rela pergi ke Seoul meninggalkan kampung halamannya selama sepuluh tahun.

Selain itu, masa-masa sekolahnya-lah yang membuatnya (juga) enggan untuk datang ke kampung halaman.

(Sumber Gambar : Kompas.com)
(Sumber Gambar : Kompas.com)

Selain hubungannya keluarganya tidak harmonis, masa-masa sekolahnya dulu, juga membuat Hak-soo harus menahan malu. Pernah suatu ketika Hak-Soo ingin mengungkapkan hatinya pada seorang gadis bernama Mi-Kyeong yang diperankan oleh Shin Hyun Bin. Teman-temannya pun mendukung Hak-Soo dan rela membantu dia. Namun, ketika ingin mengadakan surprise kecil-kecilan sekaligus 'menembak' Mi-kyeong, Surprise Hak-Soo malah menyasar kepada Jung Seon Mi.

Lebih lucu nya lagi, sebenarnya Jung Seon Mi sudah lama jatuh cinta dengan Hak-soo. Namun perasaannya tidak pernah tersampai hingga sekarang.

Selain pengalaman di atas tadi, Hak-Soo juga pernah mendapat kenangan buruk dengan guru barunya. Saat itu di kelas Hak-Soo kedatangan seorang guru sastra baru. Hak-Soo yang suka sekali dengan literatur terutama puisi, mencatat puisi indah di salah satu buku catatannya adalah sebuah hobi.

Ketika jam olahraga tiba, diam-diam guru tersebut mengambil buku catatan Hak-soo tanpa sepengatahuan orang lain. Setahun kemudian, guru tersebut mulai dikenal oleh masyarakat luas atas karyanya yang indah. Mengetahui hal tersebut Hak-Soo terkejut, salah satu puisinya terpajang di media atas nama guru itu, pernah ada di buku catatannya. Guru tersebut sudah memplagiat karyanya.

Alurnya sederhana dan ringan, namun mengena 

(Sumber Gambar : hancinema.net)
(Sumber Gambar : hancinema.net)

Beralur maju-mundur antara Hak-soo dengan masa lalu. Ini adalah kisah perjalanan berdamai dengan masa lalu. Ayahnya seorang Gangster, temannya yang pernah ia bully sekarang jadi sukses, pujaan hatinya yang dulu sudah punya kekasih, ibunya yang sudah meninggal, dan hidupnya yang penuh dengan kegagalan, membuat Hak-Soo harus tetap tegar.

Film ini secara lansung mengajarkan kepada kita bagaimana kecewanya kita terhadap orangtua, merekalah tetap orangtua kita. Hak-soo sebenarnya membenci ayahnya dan ingin dia agar segera meninggal, tetapi ketika ayahnya sudah ada di penghujung hayat, Hak-Soo malah menangis dan tidak rela dia pergi.

Konflik yang dibangun dalam film ini cukup banyak diambil oleh keadaan sekitar, Lee Jong Ik pandai membuat alur sederhana dan ringan ini cukup mengena di hati. Tampaknya Sang sutradara menginginkan penonton agar selalu menghormati orangtua bagaimanapun kecewanya dirimu.

Musik-musik yang dihadirkan dalam sepanjang film, mempunyai makna dalam.

Sepanjang jalan cerita, banyak sekali musik yang disungguhkan untuk penonton. Mulai dari rap-nya Hak-Soo, permainan gitar nya Hak-Soo ketika acara sekolah, dan masih banyak lagi.

Eitts, tapi lirik musiknya tidak main-main lho. Yang saya salutkan, musik yang disungguhkan memang bertepatan dengan momen apa yang sedang terjadi pada saat itu. Momen sedih ya sedih, momen bahagia ya bahagia.

Bahkan film ini juga merilis MV (Music Video) khusus lho ..

Para pemain dan kru yang totalitas

Pasalnya, karena berlatar di kota kecil para kru dan pemain harus menjalani syuting di pedalaman. Mereka harus bekerja dengan ekstra kesana-kemari mencari set untuk syuting yang cocok. Para pemainnya pun tidak mau kalah, mereka juga belajar logat Jeolla bersama orang-orang asli sana.

Untuk adegan matahari terbenam, mereka langsung terjun ke lokasi tanpa bantuan CGI (Computer-Generated Imagery) sekalipun.

(Sumber Gambar : sdaff.org)
(Sumber Gambar : sdaff.org)
Berkat totalitas para pemain dan kru, film ini berhasil membawa kategori 'Penghargaan Grand Bell untuk Musik Terbaik' dan 'Penghargaan Film Blue Dragon untuk Musik Terbaik'.

Hampir aja ketinggalan. Yang saya suka dari film ini adalah, bagaimana hubungan ayah dan anak yang sekalipun tidak pernah akur hingga salah satunya harus pergi selama-lamanya. Bagaimana Hak-soo harus berdamai dan menerima luka-luka masa lalu yang menyakitkan. Serta, manisnya Jung Seon Mi menjadi penulis novel karena Hak-soo.

Adapun rap-rap yang mengena serta puisi indah juga ditampilkan di film ini.

Itulah segelintir review film berjudul Sunset in My Hometown. Kalau penasaran, langsung saja tonton filmnya. Walaupun film ini sudah lama dirilis, tidak ada salahnya kan untuk menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun