Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ini Ceritaku Dibesarkan di Keluarga Pebisnis

18 Januari 2021   08:31 Diperbarui: 18 Januari 2021   08:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah ini rumus darimana atau hanya ayah saya sendiri yang merumuskannya. Intinya dia bilang "Misal, bisnis jualan ayam sudah berkembang atau diawal puncak, kamu buka lagi bisnis di kue kering di rumah menerima pesanan. Bisnis itu gak cuma satu, tapi banyak. Kita nya saja yang harus pintar mengolah."

Perkataan ayah saya memang terbukti. Dulu ketika masih tinggal di ibu kota, ayah membuat rukonya menjadi kantor pos. Counter tetap, tapi hanya ada tambahan jasa pos. Selang beberapa bulan, dia berguru ke tukang sate ponorogo dan akhirnya membuka usaha sate di malam hari. Saya juga melihat betapa sibuknya dia menangani ketiga bisnis tersebut.

5. Bisnis itu menjamin masa tuamu

Poin terpenting yang pernah ayah saya ajarkan adalah, "Bisnis itu tidak pernah mati, bahkan bisa diwariskan ke kamu suatu saat nanti."

Ketika masa pensiunmu telah tiba, mungkin sebagian orang kebingungan bagaimana cara menghabiskan masa tuanya dengan diiringi uang untuk mencukupi kebutuhan. Mungkin ada beberapa profesi yang akan tetap menggajimu hingga akhir hayat. Tetapi ada juga yang tidak.

Nah, dari situ, ayah saya mengajarkan mengapa pentingnya bisnis. Untuk menjamin masa tuamu kelak. Uang akan tetap mengalir, dan bisnis bisa diwariskan ke generasi. "Kamu boleh kerja, asalkan punya bisnis di samping itu. Bisnis itu enak, gak banyak beban. Istirahat ya istirahat, kerja ya kerja. Jadi gak kecampur semua."

Itulah poin bisnis yang diajarkan ayah saya secara langsung maupun tidak langsung. Teruslah berinovasi menciptakan bisnis. Kelak, kamu bisa membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang nantinya. Jadi, kamu mau mulai bisnis apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun