Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ini Ceritaku Dibesarkan di Keluarga Pebisnis

18 Januari 2021   08:31 Diperbarui: 18 Januari 2021   08:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada baiknya jika kita memulai bisnis, kita lihat dulu peluang yang bagus di daerah situ. Yang masyarakat butuhkan serta yang belum ada di masyarakat. Memang mencari jenis bisnis yang berbeda di daerah sekitar susah-susah gampang.

Atau kalau memang sudah ada yang membangun bisnis yang sama denganmu, usahakan cari tempat yang tidak bersandingan dengan toko sebelah. Jika, kalau, seandainya kamu masih belum bisa mencari tempat tersebut, mungkin ada tempat lain yang lebih strategis. Kenali juga tempatmu membuka bisnis, bisa itu pasar, mall, lokasi wisata, atau di komplek. Pahami juga atura-aturan setempat.

Pernah ayah saya berjualan ayam potong di tokonya. Orang-orang yang berjualan di pasar sempat protes kenapa boleh berjualan ayam di pinggir jalan, seharusnya bagian daging-daging harus masuk ke dalam pasar. Daripada membuat keributan, ayah saya menghentikan penjualannya. Mau tidak mau, ayah saya harus mencari tempat di dalam pasar. Dan alhamdullilahnya dapat, tapi untuk saat ini belum dibuka.

Toko kami yang kami kontrak di pasar memang termasuk baru. Tetapi kami membuka bukan untuk bersaing. Saya lihat orang-orang pasar bahkan membantu satu sama lain. Itulah bisnis yang sesungguhnya. Bersaing secara sehat dan membantu yang lain.

3. Bisnis itu membuatmu menjadi pribadi yang baik

Sadar tidak sadar, bisnismu itu mampu merubah dirimu menjadi pribadi yang baik. Ketika bertemu dengan pembeli, bagaimana sikap kita agar pembeli tersebut berkesan dengan kita serta produk yang kamu jual.

Kamu pernah bertemu dengan pedangan jutek? Bagaimana perasaanmu saat itu? Sudah pasti tidak akan mau kembali lagi kan, jangan sampai pelanggan kita seperti itu nantinya.

Ketika kamu mendapat pesanan banyak dan harus diselesaikan dalam waktu singkat, di situlah kedisiplinan mulai terbentuk. Ketika kamu harus membagi waktumu antara kehidupan keluarga dengan bisnis, manajemen waktu menjadi solusinya.

Bisnismu merosot? Sifat sabar dan pantang menyerah mulai tumbuh di dalam dirimu. Putar otak bagaimana bisnismu tidak meredup. Pusing menghadapi masalah, disitulah ujian dimulai. Percayalah, bisnis itu merupakan guru yang terbaik untuk membentuk kepribadianmu.

Selain itu, kita bisa lebih dekat dengan tuhan yang maha kuasa. Telah melimpahkan bisnismu dan bagaimana cara kamu mensyukurinya.

4. Kalau bisnis-mu maju, kamu boleh membangun bisnis lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun