Mohon tunggu...
Rakeisya Sastranegara
Rakeisya Sastranegara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XI MIPA 4 - SMA 34 JAKARTA

32

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Cinta dan Persahabatan yang Ingin Dilupakan

5 April 2021   22:58 Diperbarui: 7 April 2021   14:25 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Buku:

Judul Buku: Hujan

Penulis: Tere Liye

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: Keempatbelas, April 2016

Tebal: 320 halaman (20 cm)

ISBN: 980-602-03-2478-4

Sinopsis

Novel ini menceritakan kisah persahabatan yang tumbuh menjadi cinta tentang Esok dan Lail. Kisah ini diawali ketika Lail sedang berada dalam sebuah ruangan kecil dengan seorang paramedis senior bernama Elijah untuk menghapus ingatannya mengenai Hujan. Mulailah kisah Esok dan Lail yang dipertemukan setelah terjadi letusan gunung yang dahsyat di tahun 2042. Efek dari letusan tersebut menghancurkan sebagian besar bumi dan menyebabkan manusia berada dalam ambang kepunahan. Hanya 10% populasi manusia yang selamat dalam bumi cuaca dan iklimnya kacau. Pada saat itu, Lail menjadi seorang yatim piatu berumur 13 tahun, dan Esok berumur 2 tahun lebih tua dari Lail. Mereka pun tinggal di sebuah pengungsian, dan sejak itu mereka tak pernah terpisahkan. Hingga pada suatu hari, Esok diadopsi oleh keluarga wali kota dan melanjutkan pendidikannya hingga berhasil membuat mobil terbang pertama. Sejak itu, Lail tinggal di sebuah panti sosial dan bersekolah di sekolah perawat bersama Maryam.

Secara diam-diam Lail memendam perasaannya terhadap Esok dengan cara menyibukan diri. Lail pun bergabung dengan organisasi relawan dan menjadi relawan termuda bersama Maryam. Keduanya sangat berjasa sebagai relawan hingga mendapat sebuah penghargaan. Mereka berhasil menyelamatkan penduduk kota kembar dari air dalam bendungan yang dapat menghabisi kedua kota tersebut akibat retaknya bendungan. Kesibukan tersebut mampu melupakan kerinduannya terhadap Esok. Dari waktu ke waktu, Esok selalu mengunjungi Lail dengan mengenakan topi yang diberikan lail dan membawa sepeda merah yang mereka temukan setelah bencana terjadi. Namun intensitas pertemuannya berubah sejak Esok semakin sibuk dalam dalam proyek yang ia sedang kerjakan.

Singkat cerita, cuaca dan iklim di bumi semakin buruk. Hujan terus membasahi bumi, hingga diluncurkan sebuah teknologi yang dapat menghentikan pembentukan awan sehingga tidak dapat hujan. Namun dengan tidak adanya awan, bumi semakin panas karena tidak ada awan yang melindungi. Oleh karena itu lah diputuskan untuk membuat kapal luar angkasa raksasa yang dapat mengangkut manusia untuk mencegah kepunahannya. Ternyata ini lah proyek yang dikerjakan oleh Esok.

Sayangnya, kapal tersebut tidak bisa memuat semua penduduk, maka tiket untuk masuk ke kapal tersebut diberikan secara acak. Esok mendapatkan dua tiket, dari jatah sebagai salah satu pembuat kapal tersebut dan dari sistem acak. Pada awalnya Esok memberikannya pada Lail, namun walikota mendatangi Lail dan berterima kasih padanya karena sudah memberikan tiket tersebut untuk putrinya Claudia. Hal ini menimbulkan kesalahpahaman pada Lail bahwa Esok lebih memilih Claudia daripada Lail. Oleh karena itu, Lail memutuskan untuk masuk ke ruang modifikasi ingatan dan menghapus semua kenangannya terhadap Esok.

Darwis atau lebih dikenal dengan nama Tere Liye, adalah seorang penulis yang dikenal dari novel-novelnya. Karya-karya nya yakni berjudul Pulang, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, dan seri Bumi. Tidak diragukan lagi bahwa Tere Liye berhasil membuat karya yang berkualitas dan fenomenal. Banyak orang dari kalangan remaja hingga dewasa yang minat membaca karya terpopulernya yaitu seri Bumi. Di samping itu, novel Hujan termasuk salah satu karya tere liye yang tak kalah populer, walaupun tidak berseri.

Novel ini memiliki tema persahabatan dan cinta yang bergenre science-fiction. Kisah tersebut dibawakan dengan alur campuran yang berlatar di tahun 2040-an hingga 2050-an. Kisah ini bertempat di suatu kota, namun tidak disebutkan namanya. Novel ini memiliki dua tokoh utama yakni Lail dan Esok. Tokoh pendamping ada Maryam, Wali Kota dan Istrinya, Claudia, Elijah, Ibu Esok, Ibu Lail, serta Ibu Penjaga Asrama.

Novel ini sangat menarik dan memiliki gaya Bahasa yang mudah dipahami. Meskipun buku ini termasuk buku yang tebal, namun pengemasan ceritanya memiliki alur yang tetap bagus dan tidak terasa dipanjang-panjangkan atau diperlambatkan. Membaca novel ini tidaklah membosankan, karena pembaca akan menemukan kejutan-kejutan sehingga jalan ceritanya sendiri tidak dapat ditebak. Novel ini juga membawa kita ke era dimana teknologi sudah canggih seperti, anting-anting sebagai pemandu online, sistem transportasi tanpa supir, alat komunikasi yang tertanam di tangan dan sebagainya. Minimnya sinopsis pada cover belakang buku juga membuat orang-orang penasaran dan terpaksa untuk membaca hingga halaman terakhirnya.

Adapun beberapa kekurangan yang saya temukan dari novel ini. Penulis menyatakan dalam novelnya “secanggih-canggihnya teknologi, tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan Tuhan”. Namun penulis tidak menyisipkan hal-hal yang menerangkan agama ataupun kegiatan berdoa pada tokoh-tokoh dalam novel. Hal tersebut menjadi terasa janggal. Selain itu, bencana dikatakan menghancurkan populasi manusia hingga 10% terjadi karena letusan gunung berapi yang sangat purba, namun mengapa masih banyak fasilitas yang berfungsi, dan bagaimana sebuah gunung berapi yang dahsyat letusannya dapat menyebabkan terancam kepunahannya manusia.

Disamping kekurangan yang dimiliki, novel ini sangatlah layak dibeli dan dibaca untuk semua kalangan. Tak bisa dihindari bahwa buku ini memberi bekas pada pembacanya. Banyak emosi yang yang dapat dirasakan dari novel ini. Buku ini sangat disarankan untuk bahan baca remaja karena ceritanya yang menarik, berbobot, mudah dipahami, dan dapat menginspirasi generasi muda.

Selamat membaca!!

RAKEISYA APHRADITA SASTRANEGARA (32) - XI MIPA 4- SMAN 34 JAKARTA

TUGAS BAHASA INDONESIA-TEKS RESENSI

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun