Kembali lagi pada pesatnya perkembangan teknologi Learning Management System (LMS) secanggih apapun yang diterapkan dalam Pendidikan di Indonesia, ada baiknya kita harus menengok kondisi para peserta didik kita.Â
Apakah mereka mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Memang menjadi sebuah ironi, bahwa masih banyak siswa yang kesulitan mendapatkan kuota internet dan bahkan tidak memiliki Gawai atau HP untuk mengikuti proses pembelajaran daring. Berbagai bantuan kuota ataupun bantuan sosial dari pemerintah pun terkadang juga masih belum tepat sasaran.Â
Bahkan di kota Surabaya pun, siswa dan guru tidak diijinkan sama sekali untuk bertatap muka hingga saat ini menginjak tahun pelajaran baru 2021-2022. Pernah ada wacana untuk melaksanakan simulasi tatap muka atau kegiatan tatap muka terbatas pun juga dibatalkan karena kasus penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.Â
Sehingga pada tahun pelajaran 2021-2022 ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali dilaksanakan secara daring hingga waktu yang belum ditentukan. Penulis yang juga berprofesi sebagai guru pun berharap Pandemi Covid-19 yang menegangkan ini segera berakhir hingga akhirnya harapan untuk bertatap muka melakukan KBM dengan siswa bisa terwujud.Â
Penulis sempat merenungkan bahwa tahun ajaran lalu (2020-2021) adalah sebagai pengalaman dan pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi dalam menerapkan pembelajaran Daring dengan menggunakan berbagai Media dan Teknologi baru yang tumbuh dan berkembang belakangan ini.Â
Terakhir penulis berpesan untuk seluruh Tenaga Pengajar dan Guru di Indonesia agar tetap semangat, pantang menyerah, dan patuhi protokol kesehatan 5M. Salam semangat 45 dan Sehat selalu.
Penulis: Raka Prastya Bagus Jati Kusuma, S.Pd, M.Pd
(Tulisan ini dibuat secara pribadi oleh penulis pada tanggal 30 Juli 2021, namun baru dipublikasikan pada tanggal 06 Desember 2022.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H