Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucingku

31 Juli 2024   02:07 Diperbarui: 31 Juli 2024   02:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Suka dari mana kek..."

aku sama sekali tidak paham mengapa makhluk ini menggigit dan mencakarku, maksudku apa alasannya ? kakek bilang dia suka kepadaku ? memangnya menyakiti seseorang adalah cara yang tepat untuk menunjukkan kasih sayang. tidak lama itu kakek pergi dan aku sendiri lagi di rumah... bersama kucing baruku... apa aku harus memberikannya nama ?.

kucung itu mulai menjelajah rumah kecilku. tidak ada banyak hall di rumahku hanya ada dapur, ruang tamu, dan kamar tempat aku tidur. kucing itu kemudian lompat ke meja makan, aku telat bereaksi dan ia mengambil lauk berupa ikan.

"aduh... aku lupa punya ikan di sini"

Kucing itu makan dengan lahap, kelihatannya ia kelaparan, tidak heran aku saja bingung bagaimana kucing liar bertahan hidup. bagaimana mereka berburu, aku yakin 80% keberhasilan mereka karena manusia. namun tetap saja mereka ada di mana mana bahkan di area yang sedikit sumber makanan.

kucing itu selesai makan dan langsung lompat ke keranjang cucian dan tidur. dasar tidak tahu terima kasih, sudah mencuri dan aku biarkan dia langsung tidur tanpa rasa berterima kasih. yaaah... namanya juga hewan sih, tetap saja mengapa orang orang memelihara hewan peliharaan jika hanya ini yang mereka lakukan.

pada malam hari aku sedang tertidur pulas tiba tiba saja aku merasakan sesuatu di kakiku, aku langsung bangun walau setengah tertidur, tiba tiba saja aku merasakan sakit di kakiku, aku langsung menendang tendang apa pun itu lalu suara kucing terdengar aku langsung bangun dan melihat kucing itu berada di dekat kakiku.

"ngapain sih... ga jelas banget" gumamku sambil mengantuk.

aku berusaha tidur kembali namun kucing itu kembali menggigit kakiku sambil memeluknya dan mencakar. ia bahkan menendang tendang kakiku dengan kaki belakangnya yang memiliki cakar. tidak begitu sakit namun mengganggu aku rasa ia menahan tenaga gigitannya namun tetap sama apa sebenarnya yang ingin ia inginkan, aku sudah memberinya makan, minum, tempat untuk tidur dan kebebasan...  hadeh..

aku pun memaksakan untuk tidur. pagi harinya kucing itu tidur di keranjang cucianku, aku tidak tahan lagi aku menelepon temanku yang punya peliharaan kucing, ia bukan ahlinya namun dia punya pengalaman.

"Halo..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun