"Begitu yah... ini pertama kalinya aku ke sini" dia lalu melihat ke arah ku "sungguh ? Kalau begotu selamat datang... biar aku jelaskan apa saja yang kamu harus tahu di tempat ini" dia menarik lengan baju ku lalu aku mengikutinya sambil berjalan "tempat ini adalah cermin kosmik dengan realita yang ada dan tidak terbatas waktu maupun tempat, namun cermin itu tidak lah sempurna dan selalu berubah ubah"
Aku mendengarkan penjelasanya sambil berjalan, terkadang dia berhenti dan bertanya soal barang modern seperti mobil, tiang listrik, dan bangunan bangunan tertentu, aku menjelaskanya sebisa ku dan walau dia kelihatan bingung tetapi dia mencatat semua penjelasanku, dia tidak perlu paham... dia hanya ingin tahu sama seperti ku yan berada di alam ini... aku ingin tahu alam apa ini.
Kami berjalan jalan berjam jam yang tak terasa melihat dunia modern semakin jauh semakin diputar balikan, di bengkokan, dan tidak di kenali. Lalu secara riba tiba suara bell dari langit berbunyi dan tanah bergeter aku melihat ke sekitarku dengan bingung.
Pria itu menghela nafas dengab wajah sedih "kelihatanya ini adalah perpisahan kita... ombaknya akan datang dan semuanya akan terdampar di tempat kita yang seharusnya... terimakasih teman telah menjelaskan apa yang ada di zaman mu... aku harap rantai takdir akan mempertemukan kita di garis waktu lain" ucapnya dan semua mulai terdistorsi, langit runtuh dan hujan mulai turun dengan deras di ikuti dengan petir dan angin kencang, pandanganku menjadi huram dan aku tidak pagi bisa melihat Veil... dia hilang, hujan dan angin kenjang itu menghasipkan dingin yang mrnusuk tulang.
Bangunan dan tanah yang aku pijak mulai luntur layaknya tinta di dunia tiga dimensi ini, dan semua menjadi gelap, alu terbangun kembali di tempat tidurku dengan tubuh dan kasur ku yang basah kuyup, buku dan penah kakek terlihat kering, aku berdiri dan melihet ke arah cermin dan melihat tubuhku yang basah dengan rambut dan kulit ku "kau pasti bercanda" ucapku sambil mrlihat kekacauan basah di tempat tidur ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H