Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perjalanan Mimpi yang Dalam (2)

23 November 2023   09:30 Diperbarui: 23 November 2023   09:39 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia mulai berjalan pergi... eh... entah lah dari gerakanya dia seperti melayang tetapi jubahnya menutupi keseluruhan kakinya. Aku menangkap dan membuka buku kakek yang mengelilingiku layaknya orbit dan mulai mencari pintu dan aku menemukanya. Masing masing pintu menuju alam tertentu.

Aku melihat dari pengalaman kakek alam teraman adalah Dark Ether aku kemudian melangkah masuk le dalam kegelapan itu, saat aku melihat ke belakang pintunya hilang dan aku berada di dalan kegelapan, tidak ada suara dan tidak ada apapun yang dapat aku raih. Aku bisa mendengar suara jantung dan organku yang bergerak di tubuhku bahkan aku bisa mendengar suara darah yang mengalir di nadi ku, saking sunyinya tempat ini.

Tidak lama dunia mulai terbangun di sekitarku, gedung gedung mulai muncul entah dari mana, langit mendung dan gelap muncul, seketika aku berada di sebuah tempat... sebuah kota... ini bukan kota tempat aku tinggal... nyatanya aku tifak pernah melihat kota seperti ini sebelumnya

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Aku melihat ke langit dan hanya menemukan kabut, aku melihat sekitar dan pengelihstanku di halangi oleh kabut juga, aku mulai berjalan di kota tersebut, dan aku menyadari sesuatu tiang listrik berbelok belok beberapa menjulang tinggi tanoa akhir menuju langit, mobil dengan bagian setir depan belakang dan objek yang bukan di tempatnya.

Aku mulai berjalan dan aku menyadari kabut yang ada di depan ku menjauh saat aku berjalan, yang di belakang mengikuti fan yang kanan dan kiriku pula. Kelihatanya pandanganku akan terbatas oleh kabut ini. Aku menemukan sebuah pohon di tengah jalan, pohonan dengan cabang-cabang yang bengkok menjulang ke langit, daun-daunnya berkilauan dalam warna yang tak terlihat di Bumi .

Aku melihat ke sekitarku sekali lagi, tempat itu adalah cermin dari bumi yang ter putar oleh sesuatu, aku melihat sekitarku dan aku merasakan kenyamanan aneh yang di ikuti rasa takut karena aku tidak yakin apa aku benar benar aman, tempat ini adalah definisi dari surealisme... begitu nyata... namun begitu tidak.

Lalu aku melihat sosok humanoid berjalan jalan sambil memegang sebuah buku, fia kelihatanya mencatat ? Tidak mungkin dia mengambar. Pengalaman terakhirku bertemu manusia di alam sebelumnya sudah cukup untuk membuat ku waspada, namun aku ingat... perasaan ku adalah kunci dari keselamatan ku.

Aku tidak merasakan takut dari kehadiran orang tersebut, lalu aku mendekat dan mendekat dan rasa takut itu tidak kian muncul, pria itu berbalik dan melihat ke arah ku, dia nelihat ke dari atas ke bawah "hai ! Lama tidak bertemu seseorang di alam ini... perkenalkan nama ku Veil" qku melihat sekali lagi, pakaianya sangatlah... tua... aku pernah melihatnya di suatu tempat... ah yah renaissance... dia berasa dari zaman itu ?

"H-hi... namaku Adi" pria itu lalu mengusap usap dagunya "Adi ?... nama yang asing... dan aneh... dari mana zaman mu ?" Aku diam sebentar dan menjawab "um... abad ke 21" pria itu langsung menulis sesuatu di bukunya "luar biasa abad ke 21 ! Katakan apakah tempat ini juga cermin dari peradaban di abad ke 21 ?!" Aku mengangguk dan dia langsung mencatat lagi di bukunya itu.

"Dan kamu ?" Dia langsung mrnjawab sambil menulis di bukunya itu "aku dari abad ke 14... qku di sini untuk melihat segala zaman yang tercerminkan di sini" ucapnya dengan penuh semangat dan antusiasme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun