Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Malam Merah

9 November 2023   12:04 Diperbarui: 9 November 2023   12:20 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit lagi

Sedikit lagi

*pew*

Sebuah suuara kecil terdengar dan makluk itu jatuh ke tahan, dan darah keluar dari lubang di kepalanya, lalu ada suara di belakanhku"jangan bergerak ! Jatuhkan kapak mu" aku menjatuhkan kapak ku dan mengangkat tangan ku, siapa mereka sekarang ? "Tahan tembakan, dia bersih" ucap seorang lainya "angkat kapak mu sobat" aku meraih kapak ku dan berbalik... itu adalah militer.

Jumlahnya ada tiga, senjata mereka lengkap tetapi mereka semua memilih menggunakan pistol dengan supresor... kelihatanya mereka tahu makluk makluk itu berburu dengan cara mendengar. "Siapa namamu ?" Tanya salah satu dari militer itu... di lihat dari bendalinya dia seorang pemimpin "Arya" jawab ku.

"Senang bertemu dengan manusia kainya... ayo cepat helikopter evakuasi akan segera di luncurkan kamu tidak ingin ketinggalan kan ?" Aku mengangguk lalu mendekat, mereka pun memimpin jalan menuju suatu tempat "apa yang terjadi pak ?" Tanya ku kepada pemimpin group militer kecil itu.

"Entahlah... mereka tiba tiba muncul di seluruh dunia dan sekarang terjadi pertempuran di mana mana" suara tembakan terdengar bergema dari seluruh kota, kelihatanya semua di sengaja untung memancing makluk makluk itu dari jalur evakuasi... pintar...

Aku benar benar kesulitan bernafas lewat masker gas ini, aku juga kemudian menyadari beberapa drone berterbangan di udara tinggi, kelihatanya mereka berusaha mencari lokasi orang orang yang masih bertahan.

Aku juga menemukan beberapa mayat di jalanan bukan hanya mayat dari monster itu tetapi mayat dari orang yang terbunuh oleh spora maupun monster monster itu, tidak lama aku meluhat barikade militer dengan pos pengawas aku dan pasukan militer itu masuk, itu adalah post militer yang di penuhi senjata, aku juga bisa melihat beberapa orang yang berhasio selamat dan mereka semua duduk pasrah berharap yang terbaik, sekarang aku tinggal mencari Faris, aku bertanya kepada personel militer bahkan beberapa orang yang berhasil selamat itu.

Benar saja dia ada di sana... aku tahu dia tidak akan mati semudah itu... setelah semuanya aku dan dia selalu lolos dari kejaran anjing waktu kecil "Faris ! Kamu baik baik saja" ia langsung berdiri dan memeluk ku, dari nadanya dia sangat khawatir "astaga Arya ! Kamu selama ! Sukurlah ! Maaf aku tidak bisa menjemput mu"

"Tidak masalah... tidak masalah..." Faris lalu melihat ke sekitarnya "di mana Sarah ?" Aku menunduk dan mengelengkan kepalaku "maaf... aku terlambat..." Faris langsung menunduk sekali lagi bulan merah mengambil sesuatu dari hidupnya sebelumnya ibunya dans ekarang salah satu sahabatnya "tidak... ini bukan salah mu... kita di sini bersama oke... jangan salahkan dirimu" aku mengangguk Faris begitu kuat... aku juga harus begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun