Mohon tunggu...
Rajwaa Aulia Rahmadani
Rajwaa Aulia Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Double Degree| Sastra Arab di UIN Sunan Gunung Djati Bandung& Psikologi di Universitas Muhammadiyah Bandung

Mahasiswi Doble Degree di UIN Sunan Gunung Djati Bandung & Universitas Muhammadiyah Bandung. Memiliki ketertarikan yang dalam terhadap dunia literasi dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Darurat Literasi, Bahaya Self-diagnosis Kesehatan Mental terhadap Konten Tiktok

8 Desember 2024   20:35 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/7plWuy2IC

           Isu Kesehatan mental membutuhkan perhatian dari semua pihak, baik itu individu sendiri sebagai pribadi ataumasyarakat juga pemerintah demi terciptanya Masyarakat Indonesia yang terjaga mental dan jiwa nya. Maka pemerintah telah banyak menyediakan layanan Kesehatan mental ke dalam layanan berbasis Masyarakat dengan tujuan untuk memastikan cakupan umum layanan Kesehatan mental. Maka selain dengan meningkatkan literasi terhadap Kesehatan mental, penting juga melakukan konsultasi dengan tenaga professional yang kompeten untuk menghindari praktik self-diagnosis yang tidak tepat dan berpotensial merugikan bagi Kesehatan ramaja di Indonesia.

  • Berfikir dan memberikan afirmasi positif kepada diri sendiri.

           Pikiran  positif selalu mempertimbangkan dan menyadari bahwa kegagalan pun  adalah bagian dari kesuksesan (Manna Sangma) Jika kita memiliki pandangan yang positif terutama dalam hidup, tanpa sadar hal-hal positif lainnya juga akan datang ke kehidupan. Karena berfikir positif merupakan salah satu kekuatan yang paling besar. Terutama berfikir positif kepada diri sendiri. Berfikir positif bukan berarti mengabaikan atau menghindari masalah yang ada, namun kita memiliki sikap yang optimis  dan memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang optimis.

Karena kamu, adalah apa yang kamu pikirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun