"Veronica, aku dijebak!" seru Verdris dengan suara serak. "Aku mabuk dan tidak ingat apa-apa. Cewek itu bilang aku memperkosanya, padahal kami sama-sama mau."
Veronica merasa iba melihat keadaan adiknya. Namun, ia tetap berusaha bersikap tegas. "Meskipun begitu, itu tetap perbuatan salah. Kau mabuk dan tidak sadar, itu karena dirimu sendiri. Sekarang kau merasakan akibatnya." Â
Saat Veronica dan Verdris asyik berbincang, Veronica melihat Ino dari jendela luar. Ino tampak hendak menemui seseorang di ruangan sebelah. Veronica penasaran dengan siapa Ino bertemu, namun ia masih bersama Verdris. Â
Lima menit kemudian, Ino memasuki ruang jenguk di sebelah Veronica. Tiba-tiba, suara tembakan menggelegar di dalam penjara. Veronica terkejut dan langsung bertanya kepada petugas polisi yang berjaga, namun petugas itu tidak tahu apa yang terjadi. Â [3]
Veronica langsung berlari keluar dari ruang jenguk Verdris. Verdris hanya bisa menatap heran Veronica yang berlari terburu-buru. Veronica khawatir dengan keselamatan Ino, namun...
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H