Jika kita membaca sejarah panjangan perjuangan Hak asasi manusia, kita tidak bisa pisahkan dari peran buruh dan jika tampa buruh, Hak Asasi Manusia mungkin tidak akan seeksis hari ini. revolusi prancis, rusia, boulsevik, jerman, amerika latin Inggris dan revolusi buruh amerika serikat yang kemudian diperingati sebagai hari buruh international (MauDay).
Semua keberhasilan Gerakan Buruh tersebut bukanlah tanpa konsekuensi, melainkan dengan memakan korban jiwa, luka-luka, dengan trauma mendalam yang tidak sedikit. Namun, dengan keadaan Indonesia yang Demokratis hari ini, kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengorbanan semenakutkan itu dalam memperjuangkan hak-hak kita. Adapun pengorbanan yang paling relevan saat ini adalah pengorbanan waktu, kesabaran dan yang paling penting adalah menjaga integritas kita dengan menolak rayuan-rayuan pulau kelapa demi tercapainya kesetaraan hak yang sama-sama kita cita-citakan.
Perjuangan melawan kapitalis berikut oligarki ini akan teramat sulit jika dihadapi sendiri, oleh karena itu marilah sekali lagi kita yakinkan dalam hati kita bahwa MASALAH BURUH DALAH MASALAH KITA SEMUA, karena hanya dengan begitu, pak Aji akan berani untuk menolak rayuan pulau kelapa karena merasa bahwa masih banyak saudara-saudara seperjuangannya yang siap membackup-nya sampai denyut terakhir dari nadi perjuangan.
~Panjang umur perjuangan~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H