Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kreatif! Kolaborasi "Mayit" dan Intrik Politik dalam Serial "Zona Merah"

10 Januari 2025   10:04 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:24 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zaenal Effendi, bupati yang digulingkan oleh wakilnya (Sumber: dokumentasi Screenplay Films)

Jujur saja, soal Mayit di Zona Merah ini akan berakhir sebagaimana zombie pada umumnya jika tidak dikolaborasikan dengan cerita intrik politik. 

Sedari awal Zona Merah sudah memperlihatkan kondisi geografis Kabupaten Rimbalaya. Dengan metode extreme long shot dan angle dari atas (drone), penonton diberitahu bahwasanya Kabupaten Rimbalaya semacam sebuah pulau yang jauh dari kota tetangganya.

Cara ini sangat efektif untuk menanamkan pikiran di benak penonton, soal bagaimana susahnya untuk keluar dari Rimbalaya jika wabah Mayit menyerang. 

Kemudian film menambah pikiran penonton dengan suasana politik yang terjadi. Digambarkan Zaenal Effendi adalah bupati yang sangat menyayangi rakyatnya. Tapi di belakang itu semua, ia adalah dalang pembalakan hutan dengan melakukan penculikan tunawisma untuk dijadikan pekerja.

Hanya Dyah Ayu (Ruth Marini), Wakil Bupati Rimbalaya, yang tahu kelakuan busuk Zaeanal. Maka ketika Rimbalaya dalam keadaan sulit akibat wabah Mayit, Dyah Ayu menggunakan kesempatan ini untuk melengserkan Zaenal dari jabatannya.

Nggak heran jika kondisi politik yang digambarkan Zona Merah bisa dipersepsikan sebagai miniatur dengan apa yang terjadi di negeri kita tercinta ini. Saling sikut antar elite demi kepentingan pribadi dan kelompoknya, sounds familiar bukan?

Zaenal Effendi, bupati yang digulingkan oleh wakilnya (Sumber: dokumentasi Screenplay Films)
Zaenal Effendi, bupati yang digulingkan oleh wakilnya (Sumber: dokumentasi Screenplay Films)

Sebagai serial yang memiliki jumlah episode tertentu, Zona Merah berhasil mengakhiri setiap episodenya dengan menyisakan rasa penasaran. Semisal di akhir episode 3, Zona Merah membuat karakter utama hampir menjadi Mayit, kemudian di episode selanjutnya terjawab sudah bagaimana karakter utama tersebut terhindar dari Mayit.

Namun pola serupa yang diulang di beberapa episode ini menyisakan kebosanan di episode 5. Episode ini murni isinya hanya soal bagaimana karakter utama melawan Mayit tanpa ada variasi cerita. Ya mungkin episode ini dibuat sebagai jeda saja, karena di episode 6, Zona Merah kembali menemukan taringnya sebagai suguhan yang seru sekaligus dramatis.

Salah satu suguhan dramatis hadir dari karakter pendukung di sekitar Zaenal Effendi. Termasuk ketika Zaenal harus membunuh anaknya sendiri yang sudah berubah menjadi Mayit.

Sejarah hanya ditulis oleh para pemenang?

Dalam politik, benar adanya tak ada kawan sejati, tak ada musuh abadi, yang ada hanya kepentingan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun