Saya bisa memahami narasi-narasi salah kaprah tersebut boleh jadi tidak disengaja, dan murni sebagai bentuk dukungan untuk film Indonesia.Â
Apalagi semenjak pengiriman pertama pada Oscar ke-60 tahun 1987 lewat film Nagabonar, hingga Oscar ke-96 tahun 2024 lewat film Autobiography, Indonesia belum beruntung masuk nominasi. Jangankan masuk nominasi, shortlist pun tidak.
Tapi bukan berarti, kita boleh sesukanya melanggengkan salah kaprah ini. Sebagai bagian dari edukasi publik, media dan juga pembuat press release sebaiknya menyampaikan proses seleksi Oscar 2025 sesuai dengan kebenarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H