Beberapa tahun silam, saya pernah dipercaya untuk interview Acha Septriasa. Dan itu menjadi momen pertama kalinya saya bakal bertemu dengan aktor idola yang biasanya hanya saya tonton di layar bioskop.
Tentunya beberapa hari sebelum hari H, perasaan saya nggak karuan. Ada perasaan takut salah ngomong, takut narasumber nggak nyaman, dan perasaan canggung lainnya berkecamuk dalam hati.
Tapi setelah itu saya coba kontrol pemikiran dan tanamkan dalam diri, bahwa posisi saya adalah sebagai interviewer bukan sebagai fans. Jadi saya harus tetap profesional menjalankan tugas saya.Â
Alhasil walau deg-degan, saya bisa menuntaskan tugas saya dengan baik. Barulah setelah interview selesai dan kamera off, saya bisa lebih santai ngobrol dengan Acha sebagai fans dan idolanya.
Well, sebagai penutup, dari kasus Marion Jola ini banyak pelajaran yang bisa diambil. Selain dari sisi persiapan interviewer-nya, pihak rumah produksi atau distributor juga bisa mempertimbangkan pemilihan interviewer dari sisi pengalaman atau background yang sesuai dengan narasumber.
Pun semoga setelah wawancara ini viral, masyarakat Indonesia menjadi semakin ngeh lagi akan keberadaan teater musikal Indonesia yang sesungguhnya sedang mengalami progres yang luar biasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H