Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kompasianival 2024, Gadis Kretek di Antara Buku dan Film

13 November 2024   10:19 Diperbarui: 13 November 2024   14:59 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swafoto bersama Ratih Kumala di Kompasianival 2024/dokumentasi pribadi Raja Lubis

Nuansa film saat menceritakan Jeng Yah terkesan sangat kelam, apalagi dengan tambahan latar peristiwa komunis tahun 1965. Kemudian hal tersebut dikontraskan dengan karakter Lebas, yang dalam upaya pencariannya dibantu oleh Arum Cengkeh (Putri Marino), dibuat lebih riang dan jenaka.

Itulah salah satu kekuatan film. Bisa memberikan variasi mood lewat karakter, akting, gaya penceritaan, yang ditopang dengan berbagai elemen teknis seperti editing, artistik, kamera, hingga musik.

Tapi, memang materi aslinya "Gadis Kretek" juga punya kekuatan tersendiri. Meski kesan yang muncul di benak saya tidak sekelam filmnya, novelnya memiliki dinamika antar karakter dan transformasi karakter yang sangat jelas.

Apalagi dengan dengan latar waktu dan tempat yang solid, membuktikan tips soal riset yang disampaikan Ratih memang terarah dan efektif. Penggambaran latarnya sangat detail sehingga imajinasi saya terangsang untuk menghidupkan latar dalam pikiran ketika membacanya. 

Ratih Kumala memaparkan dinamika antar karakter dalam Gadis Kretek/dokumentasi pribadi Raja Lubis
Ratih Kumala memaparkan dinamika antar karakter dalam Gadis Kretek/dokumentasi pribadi Raja Lubis

Ya, ketika kita membaca buku, kita berimajinasi dengan pikiran kita sendiri atas hasil karya seorang penulis. Sementara ketika kita menonton film, kita disuguhkan hasil interpretasi sutradara atas imajinasinya terhadap karya tulis tersebut. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun