Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kompasianival 2024, Gadis Kretek di Antara Buku dan Film

13 November 2024   10:19 Diperbarui: 13 November 2024   10:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swafoto bersama Ratih Kumala di Kompasianival 2024/dokumentasi pribadi Raja Lubis

Serial Gadis Kretek baru saja membawa pulang tiga piala terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2024. Pada gelaran FFB ke-37 ini, Gadis Kretek berhasil meraih penghargaan Serial Web Terpuji, Sutradara Terpuji (Ifa Isfansyah, Kamila Andini), dan Pemeran Pembantu Pria Terpuji (Arya Saloka).

Sebelumnya, serial ini pun banyak menuai penghargaan dan respons positif dari penonton Indonesia hingga internasional. Termasuk memenangkan Best Mini Series-International Competition Program dalam Seoul International Drama Awards 2024.

Serial ini diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala berjudul sama yang terbit pada tahun 2012. Dan di Kompasianival 2024 yang diselenggarakan pada 2 November 2024 di Chillax Sudirman, Jakarta, Ratih Kumala berbagi kiat proses menulis kreatif, termasuk soal belakang layar Gadis Kretek.

Meracik saus fiksi ala Ratih Kumala

"Saya bukanlah penulis yang kehabisan ide", ujar Ratih Kumala di Kompasianival 2024

Dalam pemaparannya, Ratih Kumala mengaku bukanlah penulis yang kehabisan ide. Karena menurutnya, yang harus dilakukan oleh seorang penulis adalah banyak membaca. Yang dimaksudkan dengan membaca di sini adalah bukan hanya membaca buku secara tekstual tapi juga membaca lingkungan dan masyarakat.

Menemukan ide dari banyak membaca masyarakat adalah tips pertama yang dikemukakan Ratih agar mampu membuat karya tulis yang baik.

Setelah menemukan ide dasar, kemudian memilih dan memilah ide mana saja yang harus dikembangkan, seorang penulis juga harus mampu mengawinkan ide tersebut dengan tema dan genre yang cocok.

"Ada yang tahu perbedaan tema dan genre?", Ratih Kumala membahas soal ini dengan melemparkan pertanyaan ke audiens Kompasianival.

Sederhananya, tema adalah inti cerita yang akan dibahas. Sementara genre adalah aliran/bentuk dari karya tersebut. Sebuah tema bisa dikembangkan ke dalam banyak genre. Begitupun sebaliknya, sebuah genre bisa diterapkan untuk berbagai tema.

Semisal Gadis Kretek yang menurut hemat saya punya tema besar soal percintaan, tapi dikembangkan dalam genre sejarah. 

Perkawinan tema percintaan dengan genre sejarah, tidak akan menjadi suguhan yang unik tanpa didasari riset yang kuat dan mendalam. Terutama soal latar waktu yang harus solid dengan keadaan dan situasi di waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun