Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kompasianival 2024: Budi Pekerti dan Gaya Bercerita Wregas Lewat Kamera

12 November 2024   09:41 Diperbarui: 12 November 2024   13:24 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Wregas menyusun karakter dalam film-filmnya/dokumentasi pribadi Raja Lubis

Wregas Bhanuteja bisa dibilang rising star di jajaran sutradara Indonesia. Namanya mulai terkenal tatkala debut film panjang perdananya, Penyalin Cahaya, berhasil dinobatkan sebagai Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Sekaligus juga mengantarkan dirinya sebagai Sutradara Terbaik.

Lewat film keduanya Budi Pekerti, Wregas kembali menggemparkan FFI 2023 dengan meraih nominasi terbanyak sebanyak 17 nominasi termasuk film terbaik. 

Sayangnya, Budi Pekerti hanya membawa pulang 2 piala saja di kategori keaktoran. Yakni Sha Ine Febriyanti untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik dan Prilly Latuconsina untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik.

Budi Pekerti, unik tapi tetap ngepop

Film kedua Wregas ini termasuk film yang saya sukai jika dibandingkan dengan film pertamanya Penyalin Cahaya. Bahkan, Budi Pekerti saya nobatkan sebagai Film Indonesia Paling Keren 2023 versi RajaSinema.

Bercerita tentang seorang guru bernama Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) yang harus menghadapi tekanan akibat kesalahpahaman dari video yang terunggah di media sosial. Isi video tersebut bisa dibilang sebagai fitnahan. Tapi semakin Bu Prani mencari cara untuk klarifikasi dan membersihkan nama baiknya, semakin pula ia terpojokkan.

Di Kompasianival 2024 yang berlangsung pada 2 November 2024 di Chillax Sudirman, Jakarta, Wregas Bhanuteja hadir sebagai pembicara dan bercerita tentang proses di balik layar film Budi Pekerti.

"Aduh Mas, saya nggak biasa terbiasa nangis. Itu kata Sha Ine pas mau syuting adegan yang membutuhkan karakternya untuk nangis. Akhirnya saya lakukan suatu treatment, kasih rekaman semangat dari putrinya, agar Sha Ine bisa keluar air mata"

Sebagai sutradara Wregas memang terbilang unik dalam mengarahkan para aktornya. Termasuk ketika ia butuh Bu Prani untuk mengeluarkan air mata, ia lakukan pendekatan dengan mengirimkan rekaman semangat dari putri Sha Ine Febriyanti. Hal ini ia lakukan karena sebelumnya Sha Ine tidak terbiasa menangis sebagaimana yang ia inginkan untuk karakter Bu Prani.

Atau ketika ia mengharuskan Prilly Latuconsina menangis, tapi air matanya harus keluar dari sebelah kiri. Hayo gimana coba, apa bisa air mata keluar hanya sebelah?

Sebagai seorang penulis naskah, Wregas berhasil membuat Budi Pekerti bercerita dengan runut. Cerita dan karakter yang dibuatnya tetap memiliki keunikan semisal karakter Muklas (diperankan Angga Yunanda), seorang influencer yang dekat dengan dunia hewan. Terkesan absurd tapi masih bisa diterima alias tidak terasa cringe sebagaimana karakter 'Medusa' di Penyalin Cahaya.

Tidak hanya Muklas, Wregas juga mengembangkan karakter suami Bu Prani (diperankan Dwi Sasono) yang mengidap suatu penyakit tertentu. Dua karakter ini bersama dengan karakter Tita yang diperankan Prilly Latuconsina, menjadi karakter pendukung bagi Bu Prani.

"Ya, saya harus membuat penonton mengenal dan sayang dulu pada karakter Bu Prani"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun