Membaca tulisan Pak Wiwin Zein soal notifikasi peringatan yang diberikan Kompasiana, ternyata saya juga pernah mengalaminya. Begini bunyi peringatannya:
Konten Anda yang berjudul "Bersenang-senang dengan Laga Jackie Chan dalam "A Legend"" akan ditinjau ulang sebelum ditayangkan untuk sekadar memastikan tidak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi interaksi di Kompasiana. Kami akan memberikan notifikasi apabila konten tersebut layak atau tidaknya untuk tayang. Terima kasih
Peringatan tersebut muncul untuk tulisan saya tentang review film A Legend yang dipublikasikan pada 15 Agustus 2024.
Saya tidak tahu apakah sebelum ini saya pernah mendapat peringatan serupa atau tidak, karena memang jarang mengecek notifikasi. Selain itu, bagi kompasianer non premium seperti saya, jumlah notifikasi yang masuk hanya 10 notifikasi terbaru. Jadi bisa saja keburu tenggelam oleh notifikasi lainnya.
Jadi, gimana tahunya kalau tulisan tersebut mendapat peringatan?
Beberapa menit sehabis terbitkan artikel, saya biasa mengecek postingan tersebut untuk mendapatkan alamat link. Link tersebut biasa saya bagikan di akun X atau IG Stories pribadi.
Nah, ternyata saya tidak menemukan tulisan tersebut meski halaman sudah di-refresh berkali-kali. Takdir membawa saya untuk membuka ikon notifikasi. Dan muncullah peringatan itu.Â
Saya tidak terlalu ambil pusing sebetulnya mengenai alasan utama kenapa artikel ulasan film bisa dianggap 'mengganggu'. Karena di dalamnya tidak ada kata-kata kasar, atau berisi hujatan terhadap pihak tertentu, atau kata-kata yang dianggap berpotensi mengganggu kenyamanan berinteraksi.
Tapi ya saya penasaran juga. Lantas saya menduga-duga. Sekali lagi saya hanya menduga-duga.Â
Boleh jadi sistem membaca kata "bersenang-senang" yang saya pakai dalam judul. Sistem memoderasi kata tersebut karena dianggap memiliki arti yang mengarah ke hal lain. Se*s atau pornografi misalnya.Â
Padahal makna 'bersenang-senang' dalam tulisan tersebut ya mengacu pada perasaan senang atas suguhan laga Jackie Chan yang dalam usia senjanya masih bisa menampilkan aksi laga yang memukau.
Makanya setelah sistem (admin) membaca keseluruhan artikelnya, tulisan tersebut bisa dengan cepat terpublikasi karena memang tidak mengandung hal-hal pornografi atau hal lain yang dianggap mengganggu.
Kalau melihat timeline notifikasi, hanya berjarak 3 menit saja dari peringatan artikel tersebut bisa terpublikasikan dengan baik.
--
Sistem moderasi seperti ini sebetulnya lumrah dalam dunia blogging. Admin bisa mengatur kata-kata apa saja yang berpotensi mengganggu kenyamanan berinteraksi.Â
Saya sendiri melakukannya untuk blog pribadi terutama untuk bagian komentar. Secara umum, komentar saya tampilkan tanpa moderasi. Tapi saya melakukan seleksi bagi kata-kata tertentu yang jika sebuah komentar masuk mengandung kata-kata tersebut akan masuk spam terlebih dahulu.
Setelah itu, komentar tersebut bisa ditinjau, apakah akan saya hapus atau publikasikan.
Sekian curhatan awal September 2024. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H