Sementara untuk membangun sustainable tourism, kita juga perlu memerhatikan aspek keberlanjutan lingkungan (environment sustainability) dalam jangka panjang.
Yuk, mulai sekarang lebih peka lagi dengan sampah yang kita hasilkan untuk dibuang pada tempatnya.
2. Stop vandalisme, jangan alam tetap lestari
Yuk, kita sejenak tanyakan ke diri kita sendiri, untuk apa sih aksi vandalisme itu dilakukan? Apa dengan 'meninggalkan jejak' di tempat wisata membuat kita jadi wisatawan yang keren? Oh Big No!
Senada dengan poin satu, menahan diri untuk tidak melakukan aksi vandalisme juga merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dalam jangka panjang.
3. Ikuti do & dont's di tempat wisata yang kita kunjungi
Dan saya selalu memberlakukan prinsip, 'di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung'. Artinya kita harus mengenali dan mematuhi apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat wisata.
Semisal ketika saya mengunjungi Cagar Alam Pangandaran, masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang melempari kera-kera yang ada di sana dengan batu. Padahal jelas-jelas pemandu termasuk pengemudi perahu sudah mengingatkan untuk tidak 'bermain-main' dengan hewan yang ada di sana.
Atau ada juga tempat wisata yang tidak memperbolehkan wisatawan mengambil foto atau video di titik tertentu. Jangan hanya demi konten dan hasrat pamer yang membumbung tinggi, kita malah diam-diam melakukan apa yang dilarang.
Sudah ikuti saja!