Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bangga Berwisata di Indonesia dengan Jadi Wisatawan yang Peduli Lingkungan

17 April 2023   18:20 Diperbarui: 17 April 2023   18:20 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di area luar Musem Ullen Sentalu Jogjakarta, mohon tidak ditiru posenya ya/Raja Lubis

Sementara untuk membangun sustainable tourism, kita juga perlu memerhatikan aspek keberlanjutan lingkungan (environment sustainability) dalam jangka panjang.

Yuk, mulai sekarang lebih peka lagi dengan sampah yang kita hasilkan untuk dibuang pada tempatnya.

2. Stop vandalisme, jangan alam tetap lestari

Vandalisme di Cagar Alam Pangandaran/mypangandaran.com
Vandalisme di Cagar Alam Pangandaran/mypangandaran.com
Selain sampah, yang bikin saya gregetan juga adalah aksi vandalisme yang dilakukan wisatawan. Misalnya mencoret-coret batu dengan nama atau tulisan tertentu yang malah membuat alam tidak indah dan bersih lagi.

Yuk, kita sejenak tanyakan ke diri kita sendiri, untuk apa sih aksi vandalisme itu dilakukan? Apa dengan 'meninggalkan jejak' di tempat wisata membuat kita jadi wisatawan yang keren? Oh Big No!

Senada dengan poin satu, menahan diri untuk tidak melakukan aksi vandalisme juga merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dalam jangka panjang.

3. Ikuti do & dont's di tempat wisata yang kita kunjungi

Lebih baik pura-pura syuting FTV daripada ganggu hewan. (Hutan Ciung Wanara Ciamis)/Raja Lubis
Lebih baik pura-pura syuting FTV daripada ganggu hewan. (Hutan Ciung Wanara Ciamis)/Raja Lubis
Setiap tempat wisata memiliki aturan dan larangannya tersendiri. Tiada lain dan tiada bukan aturan tersebut dibuat demi kenyamanan bersama.

Dan saya selalu memberlakukan prinsip, 'di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung'. Artinya kita harus mengenali dan mematuhi apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat wisata.

Semisal ketika saya mengunjungi Cagar Alam Pangandaran, masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang melempari kera-kera yang ada di sana dengan batu. Padahal jelas-jelas pemandu termasuk pengemudi perahu sudah mengingatkan untuk tidak 'bermain-main' dengan hewan yang ada di sana.

Atau ada juga tempat wisata yang tidak memperbolehkan wisatawan mengambil foto atau video di titik tertentu. Jangan hanya demi konten dan hasrat pamer yang membumbung tinggi, kita malah diam-diam melakukan apa yang dilarang.

Sudah ikuti saja!

4. Hargai adat istiadat dan tradisi setempat

Kesenian khas Mandailing Natal, Gordang Sambilan/merdeka.com
Kesenian khas Mandailing Natal, Gordang Sambilan/merdeka.com
Setali tiga uang dengan poin 3, kita juga perlu menghargai adat istiadat dan tradisi setempat. Adat istiadat dan tradisi ini yang membuat negara kita menjadi sangat kaya. Karena setiap daerah punya adat yang menarik dan berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun