Alhamdulillah, kita masih diberi nafas dan kekuatan menjalankan ibadah puasa di Ramadan tahun ini. Masihkah pergi ke masjid, atau kita sudah mulai tawaf di mall mencari baju lebaran?
Godaan detik-detik terakhir Ramadan seringkali kita disibukkan dengan aktivitas di pasar dan mall. Mulai dari mencari baju lebaran, ngumpulin bahan buat bikin kue lebaran, hingga nyicil bahan masakan buat lebaran.
Terkadang masjid menjadi seperti kekasih yang kita puja-puja di awal, lalu kita tinggalkan dia tanpa perasaan.
Makanya bagi mereka yang senantiasa memakmurkan masjid dengan ibadah, akan mendapat perlindungan di hari kiamat nanti.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist tentang 7 golongan yang dinaungi allah pada hari kiamat yang salah satunya adalah seorang yang hatinya bergantung ke masjid.
Wisata religi Masjid Agung Kota Sukabumi
Kota Sukabumi merupakah salah satu kota terkecil di provinsi Jawa Barat. Secara administratif, kota Sukabumi berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi di sebelah utara, selatan, barat, dan timur. Dengan kata lain, kota Sukabumi berada di tengah Kabupaten Sukabumi.
Selayaknya kota yang lain, Sukabumi juga memiliki satu masjid agung sebagai pusat ibadah bagi umat Islam.
Dilansir dari berbagai sumber, masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1890-an dan sudah mengalami pemugaran hingga enam kali. Dulunya, masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga dijadikan pusat perkumpulan para pejuang mengatur strategi melawan penjajah.
Saya sendiri punya kenangan dengan masjid ini di awal tahun 2000-an. Kegiatan-kegiatan keagamaan dari sekolah seringkali dilaksanakan di masjid ini. Saya masih ingat ketika jadi wakil sekolah ikut lomba azan dan pidato untuk memeriahkan Ramadan. Semuanya dilakukan di masjid ini.
Hanya saja, kenangan masa kecil tentang bangunan masjid agung kini sudah tak ada lagi.
Sejak pemugaran terakhir sekira tahun 2013, bangunan Masjid Agung Kota Sukabumi berubah total. Dan bisa dibilang sudah menghilangkan bentuk aslinya.
Terakhir kali, bersamaan dengan peresmian Alun-Alun Kota Sukabumi dan Lapang Merdeka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Januari 2022, Masjid Agung Kota Sukabumi kian difungsikan sebagai ruang terbuka publik.
Dari bagian depan masjid, kita langsung disambut dengan tugu kujang bertuliskan SUKABUMI. Melewati tugu, terdapat halaman yang menghampar luas yang diberikan area duduk bagi pengunjung. Sebelumnya di area ini masih terdapat pohon-pohon besar yang kini ditebang dijadikan ruang publik.
Mendekat lagi hingga ke pintu utama, terdapat 8 bangunan seperti piramida. Empat di sisi kanan dan empat lagi di sisi kiri masjid. Uniknya, di piramida tersebut terdapat ukiran 99 nama Allah atau yang kita kenal dengan asmaul husna.
Satu hal lain yang menjadikan masjid ini unik adalah desain menaranya. Masjid ini punya empat menara yang desain puncaknya terilhami dari kujang yang merupakan senjata tradisional Jawa Barat.
Simbol toleransi antar umat beragama
Selain memadukan desain dengan budaya lokal, Masjid Agung Kota Sukabumi juga sebagai simbol toleransi antar umat beragama. Jika Jakarta memiliki Istiqlal dan Kathedral yang lokasinya tetanggaan, Sukabumi juga punya hal serupa.
Masjid Agung Kota Sukabumi ini letaknya berdekatan dengan Gereja Sidang Kristus. Bahkan secara de facto, gereja ini beralamat di Jalan Masjid No. 8. Lokasi yang berdekatan seakan memberi tanda bahwa kota Sukabumi adalah kota yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.
Dan hal tersebut bukan pepesan kosong semata. Baru-baru ini Kota Sukabumi meraih peringkat 6 se-Indonesia sebagai kota paling toleran yang dikeluarkan oleh Setara Institute.
Yes, saya bangga menjadi warga kota Sukabumi.
Makmurkan masjid, bukan dengan selfie
Dari pembahasan tentang sejarah, arsitektur, desain, dan hal-hal lain yang sifatnya fisik dari sebuah masjid, ada yang lebih penting dari semua itu yakni bagaimana kita semua memakmurkannya.
Tentu masih hangat di ingatan kita, bagaimana megahnya peresmian Masjid Raya Al-Jabbar di Gedebage Bandung yang mengundang antusias warga, sekaligus juga menghasilkan tumpukan sampah?
Saya sih nggak terlalu heran. Soalnya, waktu peresmian Alun-Alun Kota Sukabumi pun, kolam yang sedianya dijadikan sebagai estetika masjid malah dijadikan kolam renang. Selain itu warga juga masih menyisakan sampah berserakan di sekitar masjid padahal tong sampah tersedia.Â
Sampai-sampai walikota Sukabumi membuat status di instagram pribadinya menyampaikan imbauan agar warga Sukabumi bersama-sama menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid.
Ini sedikit bukti bahwa membangun masjid yang bermegah-megahan tak lebih penting jika tak dibarengi dengan membangun manusianya.
Salah satu cara membangunnya adalah dengan mengadakan program-program rutin di masjid sebagai sarana edukasi.
Setiap Ramadan, Masjid Agung Kota Sukabumi punya program kajian rutin menjelang berbuka puasa. Tema yang disuguhkan berbeda-beda seputar agama dan kehidupan. Saya yang sudah jarang banget dengan sengaja mengunjungi majelis ilmu, kajian di bulan Ramadan ini momentum yang tepat untuk memberi sarapan pada rohani kita.Â
Dengan seringnya kita pergi ke majelis ilmu, semoga rohani dan jiwa kita senantiasa dijaga oleh Allah SWT dari hal-hal yang buruk.
Setelah kajian rutin, Masjid Agung Kota Sukabumi juga melakukan buka puasa bersama dengan berbagi takjil gratis. Buat teman-teman yang sedang berada di sekitar kawasan masjid, nggak ada salahnya untuk singgah sejenak.
Program masjid nggak sampai berhenti di situ saja. Masjid  juga melaksanakan solat tarawih berjamaah bersama. Dan di sepuluh hari terakhir Ramadan, warga kota Sukabumi bisa mengikuti ibadah itikaf.
Dan tiba pada Hari Raya Idulfitri, kita bisa melaksanakan salat Ied yang biasanya dilaksanakan tidak hanya di masjid tapi juga hingga seluruh area Lapang Merdeka Kota Sukabumi.
But, sampah korannya dibawa pulang ya.
Selain ibadah-ibadah mahdhoh, kita juga bisa ngabuburit di masjid agung dengan aktivitas yang lebih bermanfaat. Bukan sekadar selfie atau foto-foto ria.
Di sebelah kanan depan masjid agung terdapat Galeri semacam perpustakaan. Di Galeri terdapat bermacam-macam buku termasuk buku-buku keagamaan dan juga buku anak.
So, anak-anak juga bisa cukup nyaman berada di Galeri sekaligus juga memperkenalkan anak untuk selalu dekat dengan masjid.
Untuk urusan kuliner, nggak perlu khawatir. Karena Masjid Agung Kota Sukabumi terletak di pusat kota, lokasinya sangat berdekatan sekali dengan area kuliner. Ada bubur ayam, sate, surabi, dan bermacam-macam aneka makanan lain yang letaknya berada di pinggiran masjid.
Yuk mari kita sama-sama makmurkan masjid. Tidak harus di masjid agung tapi juga masjid yang ada di sekitar kita. Siapa tahu ketemu jodoh. Eeh.. Aamiin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H