Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Wisata Religi Masjid Agung Kota Sukabumi, Bukan Sekadar Tempat Ibadah

8 April 2023   20:00 Diperbarui: 8 April 2023   20:07 6190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain masjid didominasi oleh warna krem dan gold/Raja Lubis

Alhamdulillah, kita masih diberi nafas dan kekuatan menjalankan ibadah puasa di Ramadan tahun ini. Masihkah pergi ke masjid, atau kita sudah mulai tawaf di mall mencari baju lebaran?

Godaan detik-detik terakhir Ramadan seringkali kita disibukkan dengan aktivitas di pasar dan mall. Mulai dari mencari baju lebaran, ngumpulin bahan buat bikin kue lebaran, hingga nyicil bahan masakan buat lebaran.

Terkadang masjid menjadi seperti kekasih yang kita puja-puja di awal, lalu kita tinggalkan dia tanpa perasaan.

Makanya bagi mereka yang senantiasa memakmurkan masjid dengan ibadah, akan mendapat perlindungan di hari kiamat nanti.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist tentang 7 golongan yang dinaungi allah pada hari kiamat yang salah satunya adalah seorang yang hatinya bergantung ke masjid.

Wisata religi Masjid Agung Kota Sukabumi

Kota Sukabumi merupakah salah satu kota terkecil di provinsi Jawa Barat. Secara administratif, kota Sukabumi berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi di sebelah utara, selatan, barat, dan timur. Dengan kata lain, kota Sukabumi berada di tengah Kabupaten Sukabumi.

Selayaknya kota yang lain, Sukabumi juga memiliki satu masjid agung sebagai pusat ibadah bagi umat Islam.

Dilansir dari berbagai sumber, masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1890-an dan sudah mengalami pemugaran hingga enam kali. Dulunya, masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga dijadikan pusat perkumpulan para pejuang mengatur strategi melawan penjajah.

Saya sendiri punya kenangan dengan masjid ini di awal tahun 2000-an. Kegiatan-kegiatan keagamaan dari sekolah seringkali dilaksanakan di masjid ini. Saya masih ingat ketika jadi wakil sekolah ikut lomba azan dan pidato untuk memeriahkan Ramadan. Semuanya dilakukan di masjid ini.

Hanya saja, kenangan masa kecil tentang bangunan masjid agung kini sudah tak ada lagi.

Sejak pemugaran terakhir sekira tahun 2013, bangunan Masjid Agung Kota Sukabumi berubah total. Dan bisa dibilang sudah menghilangkan bentuk aslinya.

Terakhir kali, bersamaan dengan peresmian Alun-Alun Kota Sukabumi dan Lapang Merdeka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Januari 2022, Masjid Agung Kota Sukabumi kian difungsikan sebagai ruang terbuka publik.

Kondisi terkini Masjid Agung Kota Sukabumi/Raja Lubis
Kondisi terkini Masjid Agung Kota Sukabumi/Raja Lubis

Dari bagian depan masjid, kita langsung disambut dengan tugu kujang bertuliskan SUKABUMI. Melewati tugu, terdapat halaman yang menghampar luas yang diberikan area duduk bagi pengunjung. Sebelumnya di area ini masih terdapat pohon-pohon besar yang kini ditebang dijadikan ruang publik.

Mendekat lagi hingga ke pintu utama, terdapat 8 bangunan seperti piramida. Empat di sisi kanan dan empat lagi di sisi kiri masjid. Uniknya, di piramida tersebut terdapat ukiran 99 nama Allah atau yang kita kenal dengan asmaul husna.

Hayo, asma Allah apa yang ada di piramida ini?/Raja Lubis
Hayo, asma Allah apa yang ada di piramida ini?/Raja Lubis

Satu hal lain yang menjadikan masjid ini unik adalah desain menaranya. Masjid ini punya empat menara yang desain puncaknya terilhami dari kujang yang merupakan senjata tradisional Jawa Barat.

Simbol toleransi antar umat beragama

Selain memadukan desain dengan budaya lokal, Masjid Agung Kota Sukabumi juga sebagai simbol toleransi antar umat beragama. Jika Jakarta memiliki Istiqlal dan Kathedral yang lokasinya tetanggaan, Sukabumi juga punya hal serupa.

Masjid Agung Kota Sukabumi ini letaknya berdekatan dengan Gereja Sidang Kristus. Bahkan secara de facto, gereja ini beralamat di Jalan Masjid No. 8. Lokasi yang berdekatan seakan memberi tanda bahwa kota Sukabumi adalah kota yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

Dan hal tersebut bukan pepesan kosong semata. Baru-baru ini Kota Sukabumi meraih peringkat 6 se-Indonesia sebagai kota paling toleran yang dikeluarkan oleh Setara Institute.

Yes, saya bangga menjadi warga kota Sukabumi.

Saya kesulitan mendapatkan footage agar gereja dan masjid masuk dalam satu frame. Tapi kelihatan 'kan bangunan gerejanya?Raja Lubis
Saya kesulitan mendapatkan footage agar gereja dan masjid masuk dalam satu frame. Tapi kelihatan 'kan bangunan gerejanya?Raja Lubis
Makmurkan masjid, bukan dengan selfie

Dari pembahasan tentang sejarah, arsitektur, desain, dan hal-hal lain yang sifatnya fisik dari sebuah masjid, ada yang lebih penting dari semua itu yakni bagaimana kita semua memakmurkannya.

Tentu masih hangat di ingatan kita, bagaimana megahnya peresmian Masjid Raya Al-Jabbar di Gedebage Bandung yang mengundang antusias warga, sekaligus juga menghasilkan tumpukan sampah?

Saya sih nggak terlalu heran. Soalnya, waktu peresmian Alun-Alun Kota Sukabumi pun, kolam yang sedianya dijadikan sebagai estetika masjid malah dijadikan kolam renang. Selain itu warga juga masih menyisakan sampah berserakan di sekitar masjid padahal tong sampah tersedia. 

Sampai-sampai walikota Sukabumi membuat status di instagram pribadinya menyampaikan imbauan agar warga Sukabumi bersama-sama menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid.

Ini sedikit bukti bahwa membangun masjid yang bermegah-megahan tak lebih penting jika tak dibarengi dengan membangun manusianya.

Salah satu cara membangunnya adalah dengan mengadakan program-program rutin di masjid sebagai sarana edukasi.

Masjid agung punya 2 lantai dengan konsep mezzazine di lantai duanya/Raja Lubis
Masjid agung punya 2 lantai dengan konsep mezzazine di lantai duanya/Raja Lubis

Setiap Ramadan, Masjid Agung Kota Sukabumi punya program kajian rutin menjelang berbuka puasa. Tema yang disuguhkan berbeda-beda seputar agama dan kehidupan. Saya yang sudah jarang banget dengan sengaja mengunjungi majelis ilmu, kajian di bulan Ramadan ini momentum yang tepat untuk memberi sarapan pada rohani kita. 

Dengan seringnya kita pergi ke majelis ilmu, semoga rohani dan jiwa kita senantiasa dijaga oleh Allah SWT dari hal-hal yang buruk.

Setelah kajian rutin, Masjid Agung Kota Sukabumi juga melakukan buka puasa bersama dengan berbagi takjil gratis. Buat teman-teman yang sedang berada di sekitar kawasan masjid, nggak ada salahnya untuk singgah sejenak.

Program masjid nggak sampai berhenti di situ saja. Masjid  juga melaksanakan solat tarawih berjamaah bersama. Dan di sepuluh hari terakhir Ramadan, warga kota Sukabumi bisa mengikuti ibadah itikaf.

Dan tiba pada Hari Raya Idulfitri, kita bisa melaksanakan salat Ied yang biasanya dilaksanakan tidak hanya di masjid tapi juga hingga seluruh area Lapang Merdeka Kota Sukabumi.

But, sampah korannya dibawa pulang ya.


Selain ibadah-ibadah mahdhoh, kita juga bisa ngabuburit di masjid agung dengan aktivitas yang lebih bermanfaat. Bukan sekadar selfie atau foto-foto ria.

Di sebelah kanan depan masjid agung terdapat Galeri semacam perpustakaan. Di Galeri terdapat bermacam-macam buku termasuk buku-buku keagamaan dan juga buku anak.

So, anak-anak juga bisa cukup nyaman berada di Galeri sekaligus juga memperkenalkan anak untuk selalu dekat dengan masjid.

Yuk masuk Galeri!/Raja Lubis
Yuk masuk Galeri!/Raja Lubis

Untuk urusan kuliner, nggak perlu khawatir. Karena Masjid Agung Kota Sukabumi terletak di pusat kota, lokasinya sangat berdekatan sekali dengan area kuliner. Ada bubur ayam, sate, surabi, dan bermacam-macam aneka makanan lain yang letaknya berada di pinggiran masjid.

Yuk mari kita sama-sama makmurkan masjid. Tidak harus di masjid agung tapi juga masjid yang ada di sekitar kita. Siapa tahu ketemu jodoh. Eeh.. Aamiin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun