Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Sakra, Alegori tentang Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan

21 Januari 2023   09:21 Diperbarui: 22 Januari 2023   20:20 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah pengkhianatan berujug pada perpecahan?imdb.com

Adegan Feng saat difitnah melalui surat. Sudah ketebak 'kan siapa dalangnya?/imdb.com
Adegan Feng saat difitnah melalui surat. Sudah ketebak 'kan siapa dalangnya?/imdb.com
Ada dua poin penting yang bisa kita gali dari premis awal Sakra ini. Pertama persoalan hubungan bangsa Khitan dengan Sekte Pengemis. Kedua tentang motivasi dalang utama yang memfitnah Feng dengan tuduhan yang keji.

Terkait persoalan pertama, saya tidak terlalu bisa menangkap kenapa ketika seseorang dicurigai sebagai bangsa Khitan ia dicap sebagai pengkhianat dan halal untuk dibunuh. 

Sakra yang dalam judul aslinya Tin lung baat bou, kurang memberikan gambaran apa dan bagaimana sesungguhnya hubungan antara Sekte Pengemis dan bangsa Khitan.

Apakah persoalan aturan tentang kepemimpinan Sekte Pengemis yang mengharuskan keturunan asli dari geng tersebut yang menjadi pemimpin. Atau memang ada alasan lain yang membuat Feng layak untuk dikucilkan.

Sementara terkait tuduhan keji yang dialamatkan pada Feng, saya tidak menemukan alasan yang kuat kenapa mereka melemparkan tuduhan keji tersebut. Selain apa yang ditunjukkan di akhir film kalau mereka yang memfitnah Feng hanyalah mengikuti instruksi seseorang yang lebih berkuasa dari pada mereka.

Setelah credit title, Sakra memberikan jawaban dan kesimpulan atas apa-apa yang bolong selama penceritaannya. Termasuk menampilkan sosok yang paling berkuasa yang menjadi dalang utama fitnah terhadap Feng.

Dengan montase editing yang menumpuk di akhir film, alih-alih menuntaskan cerita yang sudah dimulai, Sakra malah berujung pada intrik konspirasi politik yang berbelit-belit. Dan sungguh sulit sekali dicerna rangkaian ceritanya.

Koreografi laga yang menawan

Sakra juga berusaha menyisipkan kisah romansa dengan menghadirkan karakter A-Zhu sebagai love interest bagi Feng/imdb.com
Sakra juga berusaha menyisipkan kisah romansa dengan menghadirkan karakter A-Zhu sebagai love interest bagi Feng/imdb.com
Bagian menarik dari satu film laga China adalah soal seni bela dirinya. Sakra memang memenuhi durasi filmnya yang lebih dari dua jam dengan adegan-adegan laga yang menyegarkan dan menyenangkan.

Ketika film-film China berlatar klasik sudah jarang sekali masuk bioskop Indonesia, kehadiran Sakra (apalagi di momen Imlek) memang bisa jadi oase atau pengobat rindu tersendiri bagi para penggemar film seperti ini.

Tentunya saya nggak perlu banyak komentar mengenai laganya. Karena seni bela diri China yang lebih dikenal dengan Kungfu, menurut hemat saya salah satu seni bela diri yang unik dan memiliki identitas budaya.

Film China termasuk salah satu produk kreatif yang bisa melanggengkan budayanya melalui seni bela diri. Kita yang menonton pun akan mudah mengenali identitas dari mana film ini berasal, hanya dari gerak dan koreografi laganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun