Meski ada beberapa karakter yang terbunuh, tapi masih belum jelas motivasinya. Dalam hal ini, motivasinya tidak terikat langsung dengan keberadaan Cady.
Saya menduga beberapa karakter yang 'dibunuh' Megan, diniatkan hanya untuk bersenang-senang semata. Adegan-adegannya harus terasa seram dan menegangkan sebagai upaya menuntaskan M3GAN dari bagian horornya.Â
But, it's ok! Sebagai pencinta film horor, saya menyukai pendekatan yang diambil untuk bagian senang-senang tersebut. It's so fun byeb!
Kritik tajam bagi mereka yang menuhankan teknologi
Serangkaian kematian yang nggak masuk akal, mulai menghantui pikiran Gemma. Dalam keraguan ia mempertanyakan, apakah mungkin robot yang dibuatnya untuk menemani manusia bisa membunuh manusia. Apanya yang salah?
Sejatinya dalam sebuah pemrograman selalu terdapat error. Seringkali terdapat kode-kode program yang tidak berhasil diterjemahkan sesuai keinginan programmer pada awalnya.
Terdapat error serta tidak tepatnya protokol (algoritma) yang ditetapkan, adalah alasan paling masuk akal kenapa Megan bisa menjadi brutal. Padahal ia tidak diprogramkan untuk itu.
Untuk mengetahui bagian mana yang error, Gemma pun mengecek database hasil rekaman dari aktivitas Megan. Sayangnya, beberapa file video tidak bisa diputar. Gemma tidak bisa mendeteksi apa yang salah dengan Megan. Terlebih sekarang Megan melampaui dari apa yang seharusnya dia lakukan.
Puncaknya Megan menyerang Gemma yang merupakan penciptanya sendiri.
Ada dua pembacaan yang saya tangkap dari peralihan karakter Megan.
Ketika Megan berubah menjadi robot sesuai keinginannya sendiri, keadaan tersebut dibentrokkan dengan rasa takut manusia. M3GAN tidak benar-benar menggali ke aspek kecerdasan buatannya sebagaimana premis awal film.