Kerja sama investigasi polisi dan FBI dalam menguak dalang pembunuhan berantai dalam Midnight in the Switchgrass memang menarik untuk diikuti. Sayangnya, setelah semuanya terkuak penonton hanya mendapat 'tirai nomor tiga'.
Seorang warga yang hendak buang air kecil di tepian jalan, mendadak kaget karena melihat mayat perempuan muda yang penuh luka. Seketika TKP (Tempat Kejadian Perkara) dipenuhi oleh warga dan polisi.
Bagi sebagian warga, penemuan mayat ini bisa jadi kabar duka maupun kabar bahagia. Pasalnya, sebelum kejadian ini banyak warga perempuan muda yang dilaporkan hilang. Jadi walaupun mayat yang ditemukan adalah bagian dari keluarganya, seenggaknya mereka lega karena jasadnya bisa ditemukan daripada hilang tanpa kabar.
Sayangnya, mayat yang ditemukan tidak ada dalam daftar laporan warga yang hilang. Sontak penemuan mayat ini menjadi duka bagi keluarga lainnya.
Alur cerita yang linear dan fokus
Walaupun bertema pembunuhan, Midnight in the Switchgrass lebih condong ke genre crime-mystery daripada thriller. Pasalnya film yang disutradarai oleh Randall Emmett ini lebih mengedepankan sudut pandang polisi dalam penceritaannya.
Adalah Byron Crawford (Emile Hirsch), seorang polisi Florida yang dipercaya menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut. Berhari-hari ia berpikir bagaimana memecahkan kasus ini. Ia percaya bahwa kasus ini punya hubungan dengan kasus pembunuhan lain yang sebelumnya terjadi. Pun dengan banyaknya laporan warga yang hilang.
Bukan tanpa alasan Byron menduga hal tersebut karena terdapat banyak kesamaan dari kasus yang ia tangani.
Kesamaan pertama adalah soal luka yang ditemukan di jasad korban. Luka berada di bagian tubuh yang sama dengan bekas yang sama pula. Kedua semua korban adalah perempuan muda. Ada apa ya sebenarnya?
Dengan materi misteri mencari pelaku pembunuhan yang sudah lumrah di film-film impor, Midnight in the Switchgrass nggak muluk-muluk dalam hal bentuk dan gaya berkreasi.Â