Sebagai konsumen, saat ini saya lebih senang bayar ini itu menggunakan QRIS. Dengan menggunakan QRIS saya nggak perlu repot-repot cari uang tunai. Transaksi jadi lebih cepat dan hemat waktu.
Dari kemudahan yang saya rasakan sebagai konsumen, saya juga mulai menerapkan pembayaran QRIS di usaha makanan yang sedang saya tekuni.
QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) - (https://qris.id)
Dan berikut manfaat QRIS yang saya rasakan dari sisi pelaku usaha:
1. Nggak repot cari kembalian
Ketika transaksi pembayaran menggunakan uang tunai, nggak semua konsumen bayar dengan uang pas. Pernah ada tamu tetangga dari Jakarta beli seblak. Harga seblak komplit di warung saya 12 ribu saja per porsinya. Tamu tersebut beli dua porsi dan ngasih uang selembar seratus ribuan.
Langsung bingung cari kembalian 76 ribu dong. Biasa, pelaku UMKM kalau masih pagi nggak ada stok uang. Secara duitnya sudah dibelanjakan bahan-bahan di pasar.
Akhirnya saya tawarkan pembayaran menggunakan QRIS. Dia nanya gimana bayarnya. Ya saya jawab tinggal di-scan dari aplikasi e-wallet atau m-banking yang dimiliki.
Karena ada saja konsumen yang belum terlalu paham menggunakan QRIS, sebaiknya pelaku usaha juga punya pengetahuan umum tentang hal ini. Terutama soal fitur QRIS yang bisa menerima pembayaran dari aplikasi pembayaran mana saja selama ada fitur QR-nya.
2. Transaksi tercatat dengan rapi
Masalah lain yang biasa dihadapi usaha kecil seperti saya ini adalah soal pencatatan. Dulu, setiap ada konsumen yang transaksi, langsung dicatat manual di buku. Baru di akhir hari, dilakukan penghitungan yang tentunya secara manual.
Cara ini punya banyak risiko seperti kesalahan mencatat atau malah lupa dicatat. Apalagi kalau pas konsumen banyak dan lagi riweuh-riweuhnya. Boro-boro mencatat, yang ada langsung rebahan karena kecapekan masak seblak.
Sekarang dengan adanya QRIS, transaksi tercatat dengan rapi. Gampang juga buat download laporan keuangannya. Bisa harian bisa bulanan juga. Dan data tersebut juga bisa menjadi bahan evaluasi perkembangan usaha.