Porsi Corey (bersama Allyson) cukup menyita durasi Halloween Ends.Â
Saya mengira film ingin menjadikan karakter Corey sebagai 'Michael' yang lain. Sebuah ide yang sangat bagus sebetulnya. Apalagi dengan latar belakang Corey yang dikupas tuntas, cukup jadi motivasi kuat untuk Corey menjadi pembunuh. Ya tentu tujuannya ingin balas dendam pada penduduk kota yang membully-nya.
Tapi apakah Halloween Ends konsisten berjalan demikian?
Aksi bunuh-bunuhan yang sadis dan brutal
Corey memang pada akhirnya menjadi seorang pembunuh. Tapi dari mana ia bisa belajar membunuh sementara ia adalah seorang anak baik-baik?
Tanpa sengaja ia bertemu dengan Michael Myers asli yang sudah terlihat tua dan lelah. Dalam pikiran yang kalut, ia meminta Michael untuk mengajarinya membunuh dengan sadis sebagaimana yang pernah Michael lakukan pada penduduk kota di waktu-waktu sebelumnya.
Dengan berbekal rating D21+ (untuk usia 21 tahun ke atas) dari Lembaga Sensor Film, seri penutup Halloween modern ini memang masih banyak menghadirkan aksi bunuh-bunuhan yang sadis dan brutal.
Mulai dari menusukkan pisau berkali-kali (dan secara sporadis) terhadap tubuh korban, memasukkan jasad ke penggilingan bahan bekas perbengkelan, hingga sayatan leher yang memuncratkan cucuran darah.
Honestly, saya beberapa kali menutup mata menyaksikan adegan pembunuhan tersebut. Agak ngilu rasanya, terlebih ketika aksi pembunuhan yang dilakukan kepada seorang penyiar radio.
Ceritanya begini. Si penyiar radio tersebut seringkali menjadikan cerita Michael Myers sebagai candaan di siarannya. Walau sudah banyak pendengar yang mengingatkan, tapi ia tetap bersikeras menjadikan peristiwa teror sebagai materi siaran.
Apakah kamu bisa menebak, bagaimana ia dibunuh?
Tentu saya nggak akan cerita dan biarkan kamu menebak saja. Sekadar petunjuk, aksinya ini punya nilai hiburan yang sangat tinggi. Memang tidak terlalu sadis dibanding aksi pembunuhan lainnya, tapi sangat kontekstual dengan karakter si penyiar radio tersebut.