Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Pamali", Jangan Gunting Kuku Malam-Malam!

9 Oktober 2022   15:00 Diperbarui: 9 Oktober 2022   20:33 4380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pamali| Dok Youtube Channel Cinema21 via games.grid.id

Setiap daerah biasanya memiliki larangan-larangan tertentu yang nggak boleh dilanggar oleh warga setempat ataupun warga pendatang. Apabila larangan tersebut dilanggar, akan menimbulkan malapetaka baik bagi dari sendiri ataupun lingkungan sekitar.

Dalam masyarakat Sunda, larangan-larangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan pamali. Salah satu pamali yang sering saya dengar dari orangtua saya dahulu adalah perihal larangan untuk menggunting kuku pada malam hari.

Konon katanya, jika kita menggunting kuku pada malam hari bakal ada yang meninggal.

Atau ada larangan lain semisal menggunting rambut saat hamil. Kalau dilakukan, bisa berbahaya bagi janin yang dikandungnya. Bahkan bisa menyebabkan keguguran.

Bagaimana kita menyikapi pamali yang berada di sekitar kita. Apakah ini hanya mitos belaka?

Official poster Pamali/instagram.com/@pamalimovie
Official poster Pamali/instagram.com/@pamalimovie

Berawal dari kedua mitos pamali tersebut

Percaya diri dengan tetap mempertahankan judul dalam bahasa Sunda, cerita Pamali bergerak dari dua orang pasutri (pasangan suami istri) yang tengah kena himpitan ekonomi.

Sang suami, Jaka (Marthino Lio), seorang wartawan yang kehilangan pekerjaaannya. Sementara Rika (Putri Ayudya), sang istri tengah hamil tua. Jaka membawa Rika ke rumah masa kecilnya, karena akan ada seseorang yang membeli rumahnya. 

Jaka percaya hanya menjual rumah masa kecilnya 'lah sebagai satu-satunya jalan keluar dari masalah ekonomi yang mereka hadapi.

Bicara karakter utama seorang perempuan yang tengah mengandung, mungkin sudah menjadi hal yang lumrah di film horor. Sebagian dari mereka hanya difungsikan sebagai "gaya-gayaan semata" seperti halnya dalam Jailangkung: Sandekala. Tapi ada juga yang berkelindan dengan cerita utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun