Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Film "Tanda Tanya" dan Hakikat Toleransi Beragama di Lingkungan Masyarakat

17 April 2022   18:49 Diperbarui: 17 April 2022   18:52 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbeda-beda tetap satu jua/canva.com

Beberapa di antara kita mengolok-olok saudaranya sendiri hanya karena berbeda pandangan.

Jika kau yakin tidak haram, ucapkanlah! Tapi jangan menganggap yang berbeda menjadi intoleran.

Percayalah, toleransi itu menghargai bukan campur aduk akidah.--- IG: RAJALUBIS_ (@rajalubis_) December 25, 2019

Saya akan berikan beberapa contoh yang saya alami ketika berhubungan dan berkegiatan dengan teman yang berbeda agama. Namun sebelum itu, saya akan mengajak teman-teman memaknai lebih dalam toleransi antar umat beragama lewat film Tanda Tanya (?) karya Hanung Bramantyo yang rilis pada 2011.

Hakikat toleransi di film Tanda Tanya

Film ini sempat menuai kontroversi dari berbagai kalangan karena dianggap menyebarkan paham toleransi yang sesat menurut mereka. Bahkan, ketika film ini akan ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta, kantor stasiun televisi itu didemo dan diancam akan dibakar.

Lupakan dulu kontroversinya, kita kenalan dengan para karakter yang ada di film ini.

Karakter sentral di film Tanda Tanya/Dapur Film
Karakter sentral di film Tanda Tanya/Dapur Film
Ada banyak karakter yang bisa banget dibahas dari film ini karena setiap karakter punya pendalaman dan hubungan dengan karakter lain yang sangat erat. Apalagi karakter dan peristiwa yang digambarkan dalam Tanda Tanya berasal dari kisah dan kehidupan nyata.

Namun, saya akan highlight beberapa karakter saja. Yang pertama adalah Menuk (diperankan Revalina S. Temat), seorang perempuan muslim yang taat yang 'terpaksa' bekerja di sebuah restoran Cina yang menjual makanan non halal. Hal ini ia lakukan karena suaminya Soleh (Reza Rahadian) tidak memiliki pekerjaan yang layak.

Meski berada di lingkungan keluarga Cina, Menuk mendapat perlakuan yang baik. Tan Kat Sun (Hengky Solaeman), pemilik restoran Cina tersebut memperbolehkan Menuk untuk melakukan salat di sela-sela pekerjaannya.

Kisah kedua adalah tentang Rika (Endhita), seorang janda beranak satu yang ditinggal suaminya menikah lagi. Ia pun memutuskan untuk pindah agama. Keputusannya mendapat pertentangan dari keluarga besarnya, termasuk anak laki-laki kecilnya, Abi. Sebagai bentuk protes terhadap keputusan ibunya, Abi jadi mendiamkan ibunya.

Melihat sikap Abi, sebagai seorang ibu tentu tidak tahan 'didiamkan' oleh anaknya sendiri. Apalagi, hanya dia yang ada bersamanya saat ini. Masalah ini, diselesaikan dengan brilian oleh Hanung Bramantyo dari sudut pandang Abi yang seorang anak kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun