Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tjoet Nja' Dhien dan Kekalahan Terbesarnya

23 Agustus 2021   18:43 Diperbarui: 25 Agustus 2021   18:09 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Tjoet Nja' Dhien yang sudah direstorasi/lsf.go.id

Sepanjang film kita akan dibawa mengikuti perjalanan Tjoet Nja’ lengkap dengan segala dilema dan problematikanya. Eros Djarot yang bertindak sebagai penulis naskah sangat pandai mengemas konflik tersebut dengan dialog-dialog yang puitis.

Salah satunya adalah ungkapan tentang pengkhianat berikut ini:

‘Pengkhianat bisa saja dibunuh, tapi pengkhianatan tidak akan pernah berakhir’

Saya sangat suka sekali kalimat tersebut karena konteksnya sangat relevan di masa lalu hingga saat ini. Bahkan untuk jangka waktu lama ke depan.

Film ini pun menunjukkan demikian. Satu-satunya orang yang mati karena dibunuh Tjoet Nja’ adalah Teuku Lebeh. Ia adalah pengkhianat yang memberikan informasi apapun kepada Belanda dengan imbalan uang.

Hal ini masih bisa direfleksikan ke zaman sekarang. Meskipun saat ini mungkin kita tidak lagi menghadapi penjajahan secara fisik, dan masih bisa menikmati kemerdekaan dengan diskon-diskon yang bertaburan, pengkhianatan kepada negeri masihlah ada.

Menurut hemat saya, mereka yang layak disebut pengkhianat masa kini adalah para koruptor. Mereka dengan sadarnya menyalahgunakan kekayaan negara untuk kepentingannya sendiri tanpa rasa malu. Semua demi uang, padahal sebagian dari mereka tidak kekurangan uang.

Sekalipun mereka dihukum dan jera, akan selalu muncul pengkhianatan berikutnya. Lalu bagaimana pengkhianatan ini akan berakhir?

Kekalahan terbesar Tjoet Nja’

Dan pengkhianatan yang tak pernah berakhir inilah yang menjadi kekalahan terbesar seorang Tjoet Nja’. Ia tak pernah menyangka kalau akhir perjuangannya akan dikhianati oleh Pang Laot sahabat dekatnya sendiri yang selama ini menemaninya dalam perjuangan.

Namun Pang Laot berbeda dengan Teuku Lebeh. Ia berkhianat bukan untuk uang tapi khawatir akan kondisi Tjoet Nja’ yang sudah sakit-sakitan. Dan juga tak tahan melihat rakyat Aceh yang menderita berkepanjangan.

Tapi itu sudut pandang Pang Laot. Ia hanya melihat Tjoet Nja’ dan rakyat Aceh secara fisik. Satu hal yang tidak disadari Pang Laot adalah keimanan dan keteguhan hati yang ada dalam diri Tjoet Nja’ dan rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun