Maaf ya saya ikut-ikutan menjadi Pengamat Gratisan. Karena saya gemes, saya jadi ikutan buat Reshufle Ala Rakyat. Siapa tahu bisa jadi pertimbangan Presiden hahaha
Â
Bayangan saya, Kabinet Kerja II ini lebih gahar dari sebelumnya. Karena sudah belajar dari kekurangan kabinet sebelumnya ditambah dengan menteri-milenial. Ternyata milenial untuk politik dan birokrasi memang butuh jam terbang. Sehingga hampir semuanya harus di reshufle.Â
Â
Mohon Maaf untuk Menteri yang saya reshuffle, jangan kesel ya. Ini hanya pendapat pribadi saya, yang mungkin informasinya kurang. Khusus Menteri Mileneal, jangan kesel juga ya. Tapi ambil hikmahnya saja, mungkin Anda top diusiamu tapi yang namanya politik dan birokrasi memang butu jam terbang. Bagaimanapun juga Anda sudah berbakti buat Negara, say mengucapkan terima kasih dan mendoakan Anda rezim berikutnya sudah matang dan layak direkrut menjadi Menteri. Sementara ini anggap saja magang. Kalaupun karena alasan politik harus tetap ada di Kabinet ini, mintalah sebagai Wakil, Sesmen, Deputi, serendah-rendahnya Direktur.
Â
Sebenarnya saya pingin jajaran Polhukam diganti semua, minimal di rolling. Tapi saya tak tahu siapa yang pantas siapa yang berani. Meski tidak sempurna ada kekurangan sana-sini dan masih ada potensi diperbaiki atau dilanjutkan oleh rezim selanjutnya; Infrastruktur, Ekonomi Baru (+kreatif/digital), Pariwisata adalah Juaranya. Baru Runner Upnya Kementerian lain, Khusus Polhukam jeblok pakai bingit. Karena hamper 7 tahun, intoleransi berkembang subur dan berani. Terus terang, meski dianggap  melanggar HAM yang intoleransi dan criminal akut sudah diSukabumikan di era Orba. Masih bagus rezim Megawati bisa memenjarakan HRS 7 bulan  (2003)dan rezim SBY memenjarkan HRS 1,5 tahun (2008). Kalau dituruti pendapat kaum intoleransi justru Megawati & SBY yang 'mengkriminilasi' Ulama. Meskipun saya tahu bahwa itu fakta hokum. Sementara Jokowi sayang Ulama dg menghentikan tuntutan dan membiarkan kabur. Hahaha. Tapi kok Jokowi yang diserang terus ya.
Â
Secara pribadi saya menilai calon menteri harus mempunyai jaringan global, agar dapat akses pasar atau investasi. Selain itu calon menteri yang kaya, kans korupsi sangat kecil. Karena dia jadi menteri mencari legacy bukan mencari uang.
Â
Indonesia itu adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga dalam usulan resufhle aya semaksimal mungkin saya abaikan Partai, Gender, Usia,Suku, Agama. Pertimbangannya hanya harus memiliki Nasionalisme, Kompetensi, Agresif, Inovatif dan Wibawa
Â
Berikut #KabinetVersiku mana #KabinetVersimu
Â
Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Jaringan investor dalam & luar negerinya kuat. Pejabat yang paling berani pasang badan buat Jokowi/Pemerinta. Yang lain cari aman.
Â
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MAÂ
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Ketua PB NU, S1 Universitas King Abdul Aziz Jeddah, S2 + S3 Universitas Umm al-Qura Mekkah
Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, MBA., MMTÂ
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., SH., SU., MIP
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Lebih berani dikit Pak. Lawan intoleransi, tangkap pimpinannya, bubarkan ormasnya. Kembalikan pelajaran kebangsaan (P4, 36 Butir Pancasila Ekaprasetia, Wawasan Nusantara, Pasang bendera Tiap Hari Nasional, Putar tiap tahu film G30SPKI, dll)Â
Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. (Tuan Guru Bajang / TGB)Â
Menteri Agama
- Penghafal Al-Qur'an di Ma'had Darul Qur'an wal Hadits Nahdlatul Wathan
- S1, S2, S3 Universitas Al-Azhar Kairo
Â
Demi kompetensi dan menghindari penyesatan ayat, mengharapkan penekanan pada:
- Khatib, Ulama, Penceramah untuk memiliki 3 sertifikasi yaitu Sertifikasi Kebangsaan, Ijasah S1 atau setara, Sertifikasi baca lisan tulis (BLT) Al Quran, Hadist. Sertfikasi juga berlaku untuk 5 agama lainnya
- Pelajar / Mahasiswa wajib bisa baca lisan tulis (BLT) bahasa agama yang dipeluknya sesuai tingkatnnya. Al: Islam: Arab, Nasrani: Spanyol/Italia, Budha/Hindu: Sansekerta, dst
- Merekomendasikan ke Menkopolhukam dan Menkoinfo untuk melakukan pemblokiran situs-situs keagamaan yang menyesatkan secara keagamaan dan kebangsaan atau dikelola oleh orang/kelompok yang pengetahuan agama/kebangsaanya menyesatkan.
Dr. Sofyan A. Djalil, SH., MA., M.ALD
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Demi pengelolaan asset yang baik dan kepentingan lahan untuk generasi berikutnya:
- Extra ordinary akselerasi sertifikasi lahan/tanah
- Menginvetarisir lahan asset Negara dan menarik sesegera mungkin apabila dikuasai olehpihak lain
- Melarang jual beli lahan pertanian, wisata kecuali kepada Negara. Setelah dikuasai selanjutnya diserahkan ke instansi terkait untuk dikembalikan fungsinya sebagai kawasan hijau atau pertanian modern. Ubud indah karena teraseringnya, Bromo elok karena lautan pasirnya, Puncak ramai karena dinginnya akan musnah apabila lambat laun banyak propertynya.
Erick Thohir, BA., MBA
Menteri Badan Usaha Milik Negara
Jenderal Polisi (purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA., Ph.D
Menteri Dalam Negeri
Penekanan kepadaÂ
- Penyempurnaan E-KTP yang multifungsi Dengan multifungsi (Debit, BPJS, SIM, Data Kriminal, dll)Â
- Pembubaran Ormas Intoleransi dan bersikan PNS yang berfaham/mendukung Khilafah.
- Pemilu/Pilkada Serentak Total tidak Serentak Bertahap seperti sekarang (1x Pilpres, 1 Pileg, 3x Pilkada)
Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., MUDÂ
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Ide-ide Kang Emil selama ini luar biasa. Bisa mengangkat yang gak kelihatan menjadi kelihatan. Yang mati menjadi hidup. Kang Emil saya yakin bisa mewujukan Desa Mandiri, Desa Wisata, Gerakan Pulang Kampung
Dr. Effendi Muara Sakti Simbolon, SE., M.I.Pol
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Penekanan kepada: mempercepat proses alih saham Asing ke Indonesia
Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Garang dikit Pak, kayak di ILC edisi revisi KUHPÂ
- Bangun setiap Kab/Kota bangun LP kapasitas 5000 orang dg standar yang sama. Biar penghuni nyaman, menghindari pungli, hakim bisa vonis seberat2nya karena tahu kapasitas cukup
Dr. Susi PudjiastutiÂ
Menteri Kelautan dan Perikanan
Kabinet adalah tim yang menjalankan kepemerintahan, Sehingga ukuran suksesnya kabinet adalah kerjasama tim. Kedepan semoga bisa kerjasama tim dan hormati hirarki
dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV Â Pelopor RS Terapung atau
Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D., Sp.MK Direktur Eijkman Institute
Menteri Kesehatan
Irma Suryani Chaniago Aktivis Buruh atau
Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si Menaker 2014 - 2019
Menteri Ketenagakerjaan
Sri Mulyani Indrawati, SE., M.Sc., Ph.D
Menteri Keuangan
Prof. Dr. Khoirul Anwar Penemu  Pemilik Paten: 4G atau
Rudiantara, S.Stat., MBAÂ Menkominfo 2014 - 2019
Menteri Komunikasi dan Informatika
La masa Menkominfo tidak bisa mengendalikan Hoax. Sebagai 'Menteri Penerangan' era Covid harus kerja keras salah satunya kirim SMS sehari minimal 2x, bukan hanya update data, tapi solusi dan sangsi hokum yang melanggar. Ingatkan selain dari Menkoinfo via SMS, abaikan berita pandemi. SMS lebih efekti, karena setiap HP ada smsnya, belum tentu ada sosmednya, karena buka sosmed harus bayar.Tapi wajar kalau direshufle, la Menteri Penerangan sendiri gak suka bersosmed, punya sosmed tapi miskin berita. Kalah jauh dengan Presidennya, agar kebijakan mencapai seluruh lapisan Presiden rajin update menyapa dan memberikan kabar ke rakyatnya. Dalam catatan saya  institusi Presiden, TNI, Polri, MenPUPR, personal Luhut, Mahfud, Sri Mulyani, Retno Marsudi, Ganjar, Emil lah yang rajin update aktifitas. Lainnya puya sosmed (FB, IG, Tw) hanya buat punya2an
Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.SiÂ
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Sekretaris Kementerian Koperasi (Kemenkop), Staf Ahli Wantimpres, Staf Ahli DPD RI, Rektor Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), Guru Besar Universitas Pasundan, Dosen Teladan 1991, Dosen Waseda University TokyoÂ
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M
Menteri Luar Negeri
Triawan MunafÂ
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
#MengindonesiakanIndonesia #MenginternasionalkanIndonesia
- Memperbanyak Spot Wisata Baru / Desa Wisata seperti Gurun Pasir Oetune, Negeri Gunung Luhur, Mata Langit Borobudur, Stonehenge, Tebing Brexi, Pinus Pengger, dll
- Memperbanyak Festival Indonesia, dengan tidak melulu menampilkan Bali, Reog, Angklung. Banyak budaya Indonesi yang lain yang magis dan indah al: Mane'e  (Talaud), Bambu Gila (Maluku), Upacar Mayat Berjalan (Toraja), Jalangkung (Jawa), dllÂ
- Memperbanyak bimbingan desain, pemasaran di Industri KreatifÂ
- Membuat Film Kolosal dg setting Keemasan Nusantara: Sumpah Palapa, Sriwijaya, Walisongo. Agar maksimal, box office dan legend percayakan ke Sutradara, Penulis Skenario, Artis dari Hollywood atau Mandarin. Sementara Indonesia cukup belajar (asisten) dan wajib shooting di wilayah Indonesia. Â Â
Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.DÂ
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Prof. Dr. Kartini Hasballah, M.S., AptÂ
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Mayor Inf. Purn. H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., MA Ketum Demokrat atau
Maruarar Sirait Ketum Taruna Merah Putih, Direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB)
Menteri Pemuda dan Olahraga
Selain memang harus yang muda dan suka olahraga. Perlu penekananÂ
- Membuat kompetisi apapun untuk usia pelajar/mahasiswa dengan tingkat berjenjang dari Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi untuk mendapatkan Tim Nasional. Saya percaya Teori Mangga Habibie "Mangga Terbaik kemungkinannya  ada di Sekarung Mangga daripada di Sebakul Mangga.  Masa mencari yang terbaik dari  ratusan juta penduduk  kalah dari jutaan penduduk?. Kalau tidak dapat terbaiknya, berarti yang salah pembinanya'
- Pemain Asing sebagai mitra latihan saja, bukan sebagai Tim Lokal / Nasional. Buat apa kita menang tapi yang memenangkan asing/naturalisasi. Lebih baik kalah sekali sekarang, Meang puluhan kali kemudian.
Tjahjo Kumolo, SH
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Bersihkan PNS yang berfaham/mendukung Khilafah.Larang Aset Negara (Property, Akomodasi, Transportasi)digunakan untuk pertemuan/ceramah radikalime/kilafah berkedok kajian-kajian
Prof. Drs. Yohanes Surya, M.Sc., Ph.DÂ
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pelopor TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia), Penulis 68 buku  Fisika/Matematika dan ratusan artikel Fisika di jurnal nasional dan internasional, Pemili paten 3 rumus Mestakung, Pencetus Belajar Gasing (Gampang Asik Menyenangkan), Founder Mochtar Riady Nanotechnology Institute, aktif mengkampanyekan Fisika itu Asyik, Board Member of the International Physics Olympiad, Vice President of The First step to Nobel Prize, President Asian Physics Olympiad, Board of Experts National Geographic, Pendiri Sekolah Genius (khusus  anak-anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata). Sekarang Staf Ahli Kemenko Maritim. #MengindonesiakanIndonesia #MenginternasionalkanIndonesia:
- Meningkatkan kebangsaan pelajar dan mahasiswa melalui melalui P4, 36 Butir EP, Pramuka, Obade, Taptu (kerjasama Kemenhan), Prakarya (kerjasama Kemen UMKM, Parekraf)
- Biar tidak jadi masalah tahunan, pungli berkedok seragam. Wajibkan seragam hanya 2+2 (Abu-abu untuk SMA, Biru untuk SMP, Merah untuk SD) + Batik Bebas (tidak diseragamakan, milik sendiri) + Baju Adat. Â Hari penggunaan Batik + Adat dibuat kesepakatan nasional
- Selain bahasa Indonesia pelajar/mahasiswa wajib baca lisan tulis (BLT) minimal  yaitu Inggris, Agama (Arab, Spanyol/Italy, sansekerta) dan Adat seperti Hanacaraka untuk Jawa, Sunda, Bali dst. Menggunakan hari tertentu untuk wajib berbahasa Inggris. Pelajaran bahasa disesuaikan dengan tingkat usia/kelasnya, yang penting lulus SMA score TOEFL minimal 500 dari rentang 310 - 677
- Pada hari tertentu diwajibkan menggunakan Baju Adat asal masing-masing. Dan pelajar/mahasiswa harus bisa minimal 1-3 lagu, tari, alat music asal adat masing-masing
Prof. Rhenald Kasali, Ph.DÂ
Menteri Perdagangan
#MengindonesiakanIndonesia #MenginternasionalkanIndonesia:
- Mewajibkan LK/LNK, BUMN/BUMD 100% menggunakan produk dalam negeri, dengan memprioritaskan produk UMKM dikota tempat instansi berada. Kewajiban ini harus diikuti Reward & Punishment
- Mewajibkan LK/LNK menjadi Humas sekaligus Marketing produk dalam negeri
- Menyediakan Showcase Produk Indonesia (SPI)sebagai minimarket produk dalam negeri, dengan memprioritaskan produk UMKM dikota tempat instansi berada.
- Membuat update list secara berkala dan tembuskan ke LK/LNK produk yang bisa di impor dan produk yang sudah dapat diproduksi sendiri  Pengadaan produk bisa melalui SPI
Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Buat Grand Design mirip GBHN dulu. Jangan setiap ganti rezim ganti tujuan. Rezim boleh ganti tapi program nasional tetap jalan. Ajarkan prinsip jangan alergi dg rezim terdahulu. Tak ada yang sempurna. Yang baik diikuti yang buruk ditinggalkan. Makanya ada periodesasi, karena fungsinya memperbaiki. Gonta-ganti program merusak investasi yang sudah berjalan karena terpaksa harus berhenti seiring tidak dijalankannya program rezim lam
Â
Â
Ir. Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan
Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.SiÂ
Menteri Perindustrian
Salah satu penyebab tidak kompetitifnya produk Indonesia karena harga jual produk tinggi. Biaya produksi dari harga bahan baku dan upah buruh tinggi, skill buruh rendah dan tak efesiennya sistem produksi, disebut sebagai pemicu. Harga bahan baku tinggi karena terlalu banyaknya pungutan resmi maupun tak resmi (pungli). Menteri Perindustrian bekerjasama dengan kementerian terkait harus bisa menindak korupsi-korupsi seperti ini.Â
Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto DjojohadikusumoÂ
Menteri Pertahanan
Tidak hanya mengurusi belanja alutsista. Karena musuh Negara berasal tidak hanya dari luar negeri tetapi juga dalam negeri yaitu Intolerasi yang merusak Bhineka Tunggal Ika. Dengan bekerjasama dengan kementerian terkait (Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, KemenPAN RB), hidupkan lagi pelajaran kebangsaan/kewiraan. Antara lain: P4 +36Butirnya, Wawasan Nusantara, Obade/Taptu, Pramuka, Pasang Bendera setiap Hari Nasional (bukan hanya 17). Berantas intoleransi !
Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH., MH
Menteri Pertanian
Dr. Ing. Ilham Akbar, Dipl.Ing., MBAÂ
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional
Pratikno
Menteri Sekretaris Negara
Dato' Sri Prof. Dr. Tahir, MBAÂ
Menteri Sosial
Wali Amanat University of California, National University of Singapore (NUS), Universitas Gajah Mada, Universitas Pancasila. Dapat gelar Dato' Sri dari Raja Malaysia karena juru damia konflik beberapa kasus. Dapat penghargaan Chancelor Citation dari Amerika karena pengdian dan pelayanan sosialnya kepada masyarakat. Disamping sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, yang sudah tidak butuh uang hingga tak perlu korupsi. Beliau sudah terbukti nasionalisme dan jiwa sosialnya. Selain berdonasi di Indonesia, beliau tercatat sebagai Filantrofis kelas duni. Dengan bendera Bill & Melinda Gates Foundation serta The Global Fund untuk melawan TBC, HIV, Malaria di Indonesia, Asia, Pasifik Barat danAfrika. Selain dibidang kesehatan triliunan rupiah disumbangkan untuk riset. Tercatat sampai  2014 total beasiswa yang dikeluarkan senilai $,578 T untuk 10 perguruan tinggi Indonesia, Peking University dan Haas School of Business. Pernah fenomenal belanja 10rb laptop, sebagai perangsang atau hadiah lima bintang kelas teratas SMP/SMA se Indonesia.
Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, MM
Sekretaris Kabinet
Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P
Kepala Staf Kepresidenan
Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, SIPÂ
Panglima Tentara Nasional Indonesia
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo
Kepala Badan Intelijen Negara
Danpaspampres, Danjen Kopassus, Pangdam XVI/Pattimura, Kepala BNPBÂ
Â
Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Â
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM
Jaksa Agung
Pinginnya sih Ahok. Sayangnya terganjal UU No 16/2004, Pasal 9 Ayat 1 jo Ayat 2d: Berijasah paling rendah Sarjana Hukum. Pak Ahok kuliah dulu ya. Bapak itu mesin atau robot, pasnya kerja yang tidak berbicara tapi hanya menjalankan aturan, jadi pas untuk Jaksa, Hakim, KPK, BPK, BPKP. Duh para koruptor jadi agak legaan dikit.Â
James Riady atau Anderson Tanoto
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Pertimbangannya, seorang Kepala BKPM tidak hanya jago membuat efesiensi regulasi, tetapi memang nyata memiliki jaringan birokrat/pengusaha luar negeri untuk berinvestasi. Jadi kalau ada yang tuaan dikit maklumlah. Pengusaha makin tua makin tajir, jaringannya makin luas
Letnan Jenderal TNI Moch. Fachrudin Wakasad atau
Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Drs. Syafruddin Kambo, M.Si dh Wakapolri, MenPAN RB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H