apalagi bernegara dengan musyawarah. tidak ada keinginan politisi di senayan mau duduk bersama bermusyawarah malah yang ada voting dan kalau perlu "berkelahi" sambil adu mulut dan lempar kursi. dan rakyat di nkri hanya alat politik untuk mengumpulkan suara saat pilkada dan pilpres. tidak ada keinginan untuk berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.
keyakinan pada Pancasila hanya "bahan bacaan" di sekolah. Yakinkah anda dengan Pancasila dengan sila2nya akan bisa dipraktekkan pada kehidupan sehari2 bangsa ini?
bagaimana akan ada Tuhan didiri bangsa kalau tiap hari kepepet duit? adanya yang penting duit daripada tuhan? bagaimana akan ada keadilan jika hukum dan uu yang dibuat "asal jadi" dan si pembuat "amatiran". sampai ada aturan "terorisme" yang bisa sapu bersih tanpa diuji lagi si teroris beneran apa teroris palsu. atau narkotika dan korupsi yang tidak ada ujungmya hanya karena aturan main yang tidak sungguh2 dibuat.
jadi tanpa ada keinginan dan keyakinan yang kuat pada pelaksanaan kelima Pancasila, maka Pancasila hanya "judul bernegara" saja. atau memang bangsa ini tidak mengerti "keinginan" berbangsanya maunya jadi apa dan tidak ada "keyakinan" sama sekali bahwa negara ini akan "sejahtera sentosa" dan "menjadi negara adi daya" dikemudian hari. yang ada yakin akan bubar di tahun 2030?
1/6/2018
kalibata.
![zazzle.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/02/pancasila-sebagai-ideologi-5b1191ed5e13732f29407024.png?t=o&v=555)