Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jika Musik Haram di Indonesia !

30 April 2014   06:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jika Musik Haram di Indonesia !

-

Tulisan saya ini saya lakukan karena saya merasa bahwa menempatkan "musik" di masyarakat sudah jadi keterlaluan. Apalagi musik dangdut !

-

Sekarang tiap malam hampir disemua tv menayangkan musik (dangdut), gilanya...acara musiknya jadi terasa dibuat2 hanya untuk mendongkrak rating. Terjadi juga persaingan penyuguhan musik diantara tv itu. Apa pentingnya musik ? Atau lebih khusus, apa pentingnya musik dangdut itu ?

-

Juga cara menyuguhkan acaranya sudah jadi tontonan "jahiliah", anda lihat saja sendiri dan nilai.

Masyarakat ini lagi sakit ? Sangat susah dan sedih ?

Perlu dihibur dengan musik ? (Percayakah anda jiwa pendengar musik itu jadi tambah keras dan egois, ini dugaan saya).

-

Manusia perlu asupan rohani, tapi tidak dengan musik. Kadang rasanya hati dan jiwa merasakan enaknya mendengarkan musik. Tapi tidak difahami arah akhir dari jiwanya. Jika lagu cinta, maka yang terjadi halusinasi "cinta kucing". Cinta yang mementingkan diri sendiri. Setelah terpenuhi hasrat cintanya akan selesai dan ditinggalkan untuk mencari cinta yang lain. Seperti kucing. Jauh dari kesetiaan. Kalau lebih teliti anda amati, sekarang ini lagu cintanya berlirik cinta pada perselingkuhan atau sedihnya diakibatkan cinta yang ditolak pada simpanannya. Aneh ?

-

Saya merasa perlu pendalaman tentang haramnya "musik" pada agama saya. Bisa jadi hukumnya lemah. Dan saya sangat setuju bahwa musik banyak yang sangat inspiratif dan menggugah hati. Tapi jika musik itu jelek dan kasar ? Dan setiap malam jadi asupan rohani ? Apa gunanya ?

-

Jika musik (jelek) itu haram di Indonesia, saya pastikan rakyat tidak agresif dan sering ricuh (karena jiwanya tidak menjadi kasar dan keras). Sebaliknya jika asupan rohani yang baik yang lebih banyak ditayangkan, maka rakyat ini akan menjadi rakyat yang "adem tenterem".

-

Dibalik itu juga, dimasa ini. Gila banget penghargaan rakyat (mungkin digiring) pada pemusik. Bahkan pada pemusik "penzina" sekalipun. Edan jaman ini !

RB. 29.4.2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun