Mohon tunggu...
Raja Assirojudin A
Raja Assirojudin A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Farmasi Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

keren...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjelasan Tentang Plagiarisme Dalam Bahasa Indonesia.

12 Desember 2024   20:50 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:46 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JENIS PLAGIARISME BERDASARKAN PROPORSI YANG DIBAJAK

Klasifikasi plagiarisme berdasarkan proporsi atau persentase kata, kalimat, dan paragraf yang dibajak memang sering digunakan sebagai pedoman umum. Namun, perlu diingat bahwa angka-angka yang disebutkan (30%, 70%) bersifat relatif dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kebijakan institusi yang berbeda-beda.

  •  Plagiarisme ringan : <30%
  •  Plagiarisme sedang : 30-70%
  •  Plagiarisme berat atau total : >70%
    (angka-angka tersebut tentu dibuat secara arbitrer
    berdasarkan "kepantasan" tanpa dasar kuantitatif yang
    definitif)

Alasan Penggunaan Persentase:

  • Kemudahan Pengukuran: Persentase memberikan ukuran yang relatif mudah dipahami dan dihitung, terutama saat menggunakan perangkat lunak deteksi plagiarisme.
  • Standarisasi: Banyak institusi pendidikan dan penerbit menggunakan persentase sebagai acuan untuk menentukan tingkat keparahan plagiarisme dalam sebuah karya.
  • Fleksibilitas: Batasan persentase dapat disesuaikan sesuai dengan jenis karya, bidang studi, dan tingkat akademik.

Keterbatasan Penggunaan Persentase:

  • Tidak Mutlak: Persentase semata tidak selalu mencerminkan tingkat keseriusan plagiarisme. Sebuah karya dengan persentase plagiarisme rendah mungkin saja mengandung plagiarisme yang sangat signifikan jika bagian yang diplagiat adalah bagian yang paling penting.
  • Tergantung Konteks: Batasan persentase yang dianggap "ringan", "sedang", atau "berat" dapat berbeda-beda tergantung pada konteks. Misalnya, dalam karya ilmiah, persentase plagiarisme yang dianggap rendah mungkin lebih ketat dibandingkan dengan karya kreatif.
  • Tidak Mempertimbangkan Jenis Plagiarisme: Klasifikasi berdasarkan persentase tidak mempertimbangkan jenis plagiarisme (misalnya, plagiarisme ide, plagiarisme kata demi kata).

Mengapa Angka-Angka Tersebut Arbitrer?

  • Tidak Ada Standar Internasional: Belum ada standar internasional yang baku mengenai batasan persentase untuk masing-masing kategori plagiarisme.
  • Tergantung Alat Deteksi: Hasil deteksi plagiarisme dapat bervariasi tergantung pada perangkat lunak yang digunakan dan algoritma yang diterapkan.
  • Faktor Kemanusiaan: Penilaian tingkat plagiarisme juga melibatkan faktor subjektivitas manusia, seperti pemahaman tentang konsep plagiarisme dan kemampuan menganalisis teks.

JENIS PLAGIARISME BERDASARKAN POLA

Selain klasifikasi berdasarkan proporsi yang telah kita bahas sebelumnya, plagiarisme juga dapat dikategorikan berdasarkan pola atau cara penyalinan yang dilakukan. Dua pola yang umum adalah:

  • Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing) l
  •  Plagiarisme mosaik 

Selain itu masih dikenal pula istilah autoplagiarism atau self-plagiarism (vide infra). 

1. Plagiarisme Kata demi Kata (Word for Word Plagiarizing)

Ini adalah bentuk plagiarisme yang paling jelas dan mudah dikenali. Pelaku secara langsung menyalin kata demi kata dari sumber aslinya tanpa menggunakan tanda kutip atau memberikan referensi.

2. Plagiarisme Mosaik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun