2. Ilmu Sosiologi
Melalui ilmu sosiologi, kita  dapat memahami lebih dalam tentang faktor-faktor  sosial yang mempengaruhi perilaku sikap remaja.
- Internalisasi nilai-nilai sosial
Internalisasi nilai-nilai sosial dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan karakter dilingkungan sekolah maupun dilingkungan keluarga, karena, hal ini sangat penting untuk membentuk perilaku positif pada remaja. Pendidkan yang diberikan harus mencakup pengajaran tentang norma-norma sosial,etika,dan moralitas (Lopa, 2001). Keluarga sebagai lingkungan pertama yang peran krusial dalam menanamkan nilai tersebut.
- Penguatan komunitas
Penguatan komunitas dengan cara membangun komunitas yang solid akan memberikan solusi yang efektif untuk mengurangi kejahatan malam yang dilakukan remaja. Melalui program-program yang berbasis komunitas, kita dapat melibatkan orang tua,guru, dan tokoh masyarakat agar tercipta lingkungan yang mendukung perkembangan positif remaja (Yuniarti,2023). Selain itu, pendekatan ini harus melibatkan orang tua agar mereka dapat mendukung proses rehabilitasi anak-anak mereka.
3. Ilmu Psikologi
Ilmu psikologi akan membantu mencegah dan menangani kenakalan remaja melalui pendekatan yang berfokus pada aspek individu dan mental dari perilaku remaja.
- Pendidikan emosional
Pendidikan emosional ilmu psikologi mengajarkan remaja untuk mengelola emosi sehingga dapat membantu menghadapi tekanan sosial dan emosional tanpa melibatkan tindakan kriminal. Program-program pendidikan emosional yang diajarkan disekolah dapat membantu remaja untuk memahami dan mengelola perasaan mereka menjadi lebih baik (Rahman,2024)
- Dukungan psikologis
Dengan memberikan layanan konseling bagi remaja yang terlibat dalam tindakan kriminal atau beresiko tinggi dapat membantu mereka mengatasi masalah emosional dan sosial yang mendasarinya. Layanan yang diberikan harus mudah diakses oleh para remaja agar mereka merasa aman ketika mencari bantuan.
- Pemberdayaan diri
Dengan mendorong remaja untuk mengambil bagian dalam kegiatan positif yang memberdayakan dirimereka dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku kriminal (Kusnadi,2024). Contoh kegiatan yang dapat dilakukan seperti, pelatihan keterampilan hidup, atau program kepemimpinan yang dapat memberikan dampak positif.
Kejahatan malam yang dilakukan remaja merupakan suatu isu yang kompleks, sehingga memerlukan pendekatan multidimensional dari berbagai disiplin ilmu sosial. Dengan memahami faktor-faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan, maka diperlukan solusi yang efektif untuk mencegah masalah tersebut.Â
Dengan menerapkan solusi yang ada menurut pandangan ilmu sosial, seperti ilmu hukum, ilmu sosiologi, dan ilmu psikologi, kita dapat menciptakan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif untuk mengurangi tindakan kriminalitas di kalangan remaja. Melalui kerjasama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah maka akan menciptakan lingkungan yang baik dan mendukung kemajuan generasi muda.