Saat anak sedang aktif-aktifnya mengeksplorasi lingkungan ada waktu mereka merasakan lelah, lapar dan mengantuk. Pada waktu tersebut anak akan menjadi kesal karena merasa ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi sedangkan anak belum bisa untuk mengungkapkan keinginannya dengan benar. Rasa emosi anak yang memuncak saat orang tua tidak bisa memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan olehnya membuat anak menjadi marah dan menangis.
2. Faktor psikologis
      Saat anak sedang mengalami adanya kegagalan dalam melakukan kegiatan atau sesuatu, mereka bisa menjadi emosi karena akibat dari kegagalan tersebut. Emosi akan menjadi meledak atau tidak terkendali ketika orang tua membandingkan kemampuan anak sendiri dengan anak orang lain karena mereka akan berpikir memiliki tuntutan atau harapan yang tinggi dari hasil membanding-bandingkan.
3. Faktor lingkungan
      Lingkungan internal berpengaruh ketika mereka melihat orang tua mengungkapkan segala sesuatu dengan kemarahan atau hal-hal yang negatif seperti membentak, maka hal tersebut akan terekam dalam ingatan anak sehingga anak akan menirukan perilaku yang dilihatnya.  Lingkungan eksternal terjadi ketika anak terbiasa melihat tetangga yang marah-marah, anak-anak lain yang merengek ketika meminta sesuatu.
Pada Usia Berapa Temper Tantrum dapat Terjadi?
1. Dibawah usia 3 tahun, saat usia anak dibawah 3 tahun termanifestasi dalam perilaku memukul, menggigit, menjerit, menangis dan melempar barang
2. Usia 3-4 tahun, saat anak berada pada usia 3-4 tahun akan mengalami tantrum yang ditambah dengan merengek, berteriak dan mengehentakkan kaki.
3. Usia 5 tahun ke atas, pada umur ini anak yang mengalami tantrum mulai untuk menyumpah, memaki, mengancam, memukul orang sekitar dan memecahkan barang dengan sengaja.
Bentuk Perilaku Temper Tantrum yang Anak Lakukan