Transisi energi merupakan sebuah proses perubahan fundamental dalam sumber, penggunaan dan distribusi energi dalam masyarakat atau ekonomi. Transisi energi adalah upaya yang kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Di Indonesia, transisi energi adalah sebuah agenda nasional sebagai upaya untuk mewujudkan ekonomi hijau. Indonesia telah memiliki Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang merupakan mandat dari Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 Pasal 11 Ayat 2. Indonesia juga telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan rendah karbon dan menargetkan Net-Zero Emissions tahun 2070.
Transisi energi menuju energi terbarukan merupakan prasyarat penting bagi tercapainya komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk mewujudkan tujuan tersebut, penerapan green data dapat sangat membantu mengurangi dampak lingkungan dari operasi pusat data serta menciptakan lingkungan dimana teknologi informasi dan komunikasi bisa menjadi bagian integral dari solusi untuk tantangan tersebut.
Green Data : Definisi dan Implikasi
Green data merujuk pada praktik yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan energi dalam pengelolaan dan pengolahan data. Green data juga mencakup penggunaan energi terbarukan untuk menjalankan operasi pusat data. Dengan memanfaatkan green data yang menggunakan teknologi dan infrastruktur yang lebih efisien energi dapat mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan. Hal ini tentu saja dapat mengurangi biaya operasional yang cukup banyak, karena green data memanfaatkan energi terbarukan yang dapat digunakan jangka panjang, serta lebih ramah lingkungan.
Studi Kasus Penerapan Green Data dalam Mencapai Target Clean Energy
Ada beberapa proyek yang menggunakan konsep green data untuk mencapai target energi bersih, misalnya perusahaan Google yang mengumumkan komitmennya dalam menggunakan 100% energi terbarukan mulai tahun 2017, kemudian mulai tahun 2020 mereka menentukan tujuan baru yaitu menjalankan 24/7 Carbon-Free Energy (CFE) di setiap langkah mereka beroperasi pada tahun 2030 nanti. Mereka menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut jauh lebih kompleks dibandingkan dengan berganti pada energi terbarukan.
Selain Google, juga ada Microsoft yang memiliki program "Carbon Free" dan berencana untuk mencapai Zero net Carbon pada tahun 2030. Beberapa perusahaan seperti Facebook, Apple, IKEA dan Amazon juga telah mengadopsi strategi energi bersih dan menggunakan green data untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah dari perusahaan tersebut sangat berpengaruh positif pada lingkungan, ekonomi jangka panjang dan menciptakan model bisnis berkelanjutan.
Tantangan dan Solusi
Tentu saja pada penerapan green data dalam mencapai energi bersih dan terjangkau memiliki beberapa tantangan yang harus diatasi untuk mencapai keberhasilan tersebut. Berikut adalah beberapa tantangan umum :
Ketidakpastian Tersedianya Energi Terbarukan
Energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dipengaruhi oleh kondisi alam, sehingga tidak selalu tersedia, ketidaktersediaan sumber daya tersebut mempengaruhi keandalan pasokan energi.
Biaya Investasi Awal yang Tinggi
Peralihan ke teknologi green data dan infrastruktur terbarukan dapat memerlukan investasi awal yang signifikan. Hal ini dapat terjadi karena ada peralatan khusus yang diperlukan untuk mendukung teknologi hijau atau karena dibutuhkannya pembangunan ulang atau penyesuaian infrastruktur yang ada.
Keterbatasan Keterampilan dan Pendidikan
Untuk menerapkan green data dalam mencapai energi bersih dan terjangkau tentu saja diperlukan keterampilan dari Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola dan mengimplementasikannya. Namun, untuk saat ini kualitas SDM yang ada belum memiliki keterampilan yang mendukung dan SDM yang memiliki keterampilan tersebut tidak tersebar secara merata di kalangan tenaga kerja.
Solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut, yaitu :
Penyimpanan Energi
Menggunakan teknologi penyimpanan energi seperti baterai untuk mengatasi fluktuasi produksi energi terbarukan dan menjaga ketersediaan energi yang konsisten.
Mengembangkan Model Bisnis Inovatif
Pengembangan model bisnis yang inovatif, seperti kontrak pembelian energi terbarukan jangka panjang atau pembiayaan bersama, dapat membantu mengatasi biaya investasi awal yang tinggi.
Memberikan Pelatihan dan Pendidikan
Investasi pada Sumber Daya Manusia dengan memberikan pelatihan dan pendidikan khususnya bagi tenaga kerja adalah solusi dari kurangnya kualitas SDM.
Kesimpulan
Green data menjadi kunci penting dalam perjalanan menuju energi net-zero karena beberapa alasan yaitu, untuk efisiensi energi, organisasi yang mengadopsi green data dapat membangun kemitraan dengan pemasok energi bersih sehingga menciptakan peluang untuk mendukung transformasi yang lebih luas dalam industri energi, green data juga membentuk kesadaran tentang dampak lingkungan dari penggunaan teknologi informasi. Kolaborasi antara teknologi, green data dan energi berkelanjutan menjadi fondasi bagi solusi-solusi yang komprehensif dalam mengatasi tantangan lingkungan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan integrasi yang cerdas dan strategis, masa depan ini menjanjikan perubahan positif yang signifikan dalam menjaga bumi dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H