Mohon tunggu...
Raisha Thahira Isha Putri
Raisha Thahira Isha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekarang masih jadi mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Selalu suka sama sesuatu hal yang baru, tapi suka konsisten juga sama minat saat ini.

Raisha Thahira Isha Putri adalah seorang mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negeri di Jatinangor, Jawa Barat. Fans berat Arctic Monkeys yang punya sejenak cita-cita untuk ngerubah namanya jadi Aurora karena sejak kecil jatuh cinta sama keindahan langit. Saat ini dia sedang magang di salah satu perusahaan media di Indonesia, doain semoga lancar.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Lusa Kita Bertemu, Apa Kabarmu?

26 Juli 2023   23:35 Diperbarui: 26 Juli 2023   23:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: @craftslovermy1166/Pinterest

Chapter 7


"Mau coklat?" tanya Bu Annisa kepada Theresia, gadis itu menggeleng.

"Enggak usah Kak, gue lagi gak laper." Jawab Theresia setelah dia menggelengkan kepalanya.  

Di tempat inilah kedua kakak beradik yang menyembunyikan identitasnya itu berada, ruang guru yang sepi dan hanya berisikan Theresia dan kakak kandungnya, Annelisa Ametalia, lebih dikenal dengan sebutan Bu Annisa di sekolah ini.

"Untung di tempat ini lagi sepi, lo bebas mau berbicara informal sama gue."

Adiknya hanya terdiam, tidak memberikan balasan apapun kepada si kakak. Tidak berselang kemudian, Bu Annisa mengeluarkan selembar kertas dan memberikannya kepada adiknya.

"Coba lu baca, berapa nilai lu disitu?"

Theresia mulai mengarahkan pandangannya yang semula menghadap ke arah jendela sekarang mengarah ke kertas tersebut, "35." ujarnya.

Kakaknya terdiam, selang beberapa detik dia memerhatikan adiknya ini yang sama sekali tidak terlihat khawatir akan hasil nilai ulangannya. Seolah-olah, lembaran itu bukan menjadi masalah besar yang sedang dia hadapi.

"Gue gak mau bantu nilai lo walaupun lo adik gue, gue gak suka makan gaji. Gue mau lo berusaha untuk ulangan harian kedua nanti nilai lu harus bagus, minimal rata-rata." Jelas kakaknya panjang lebar, akan tetapi Theresia tidak menghiraukannya.

"Theresia, lu dengerin gue kan, dek?"

Si adik Kembali menatap kakaknya dengan hembusan nafas. Lesu wajahnya sekarang.

***

Theresia menggowes sepedanya menuju arah rumahnya. Di tengah perjalan secara tidak sengaja dia berhenti, dia melihat seorang gadis yang berjalan di depan toko ice cream yang sepertinya gadis itu berjalan menuju toko itu.

"Rara!" ucap Theresia yang dibalas tengokan dari Rara.

"Lho, Lia!" ujar Rara sambil melambaikan tangannya, segera Theresia pun menghampiri Rara yang masih berada di depan toko ice cream itu.

"Sudah lama kita tidak bertemu ya Lia, kabar kamu dan kakakmu bagaimana?" ucap Rara membuka obrolan. Theresia hanya terdiam, membalasnya dengan senyuman yang kecut.

Rara menggenggam tangan gadis itu, dia memberikan senyum manis kepada temannya ini yang masih menundukan kepala. Theresia membalas genggaman yang diberikan oleh Rara, "Kamu memang selalu memahami diriku, Ra. Aku benar-benar lelah."

Rara masih memancarkan senyumannya, "Mari kita ke dalam toko ice cream ini, sepertinya akan lebih nyaman untuk bercerita sambil memakan ice cream? Apalagi dengan ice cream rasa cokelat kesukaanmu, Ayo Lia!" ajak Rara dan Theresiapun Kembali tersenyum.

Dalam hati terlintas rasa terimakasih Theresia kepada Rara, walaupun nama itu bukan nama panggilan yang biasanya di berikan orang di sekitarnya kepada Theresia, namun dirinya senang mendapatkan panggilan itu dari Rara, Lia, nama panggilan itu selalu menaikkan moodnya.

Mungkin hal ini terlihat sederhana, hanya karena nama panggilan bisa merubah mood seseorang, padahal panggilan itu sangat berharga bagi Theresia. Iya, Lia, nama Ibunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun