"Tiba-tiba saja dia bertanya, 'Kamu tau, apa yang menjadi kesedihan dan kebahagiaan Cinderella?' dan jawabannya adalah 'Waktu.' sejujurnya aku masih tidak memahami apa yang dia maksud. Apa kamu memahaminya, Unno?" jelas Rara yang diakhiri dengan pertanyaan buatku. Sejenak aku terdiam, mengelolah setiap inci kalimat yang Rara lontarkan.
Rara?
"Iya, Unno."
Mungkinkah kesedihan yang dimaksud adalah saat-saat dimana Cinderella tidak mendapatkan banyak waktu untuk hidup bersama kedua orang tuanya sejak dia masih kecil sementara kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan saat Cinderella mendapat waktu untuk bertemu Pangeran Charming walau hanya beberapa jam saja. Tetapi jika kita telaah lebih jelas, waktulah yang membuat dua keadaan itu hadir pada kehidupan Cinderella. Waktulah yang menyatukan segala perasaan dalam cerita itu.
Setelah mendengar pernyataanku, senyuman Rara semakin mengembang, pipinya tiba-tiba saja merah merona, "Ternyata aku tidak salah dalam mengagumi seseorang." ucapnya pelan yang membuat aku sedikit terkejut.
Maaf, bagaimana Ra?
"Ah, tidak-tidak. Tidak ada apa-apa, itu hanya salah sebut." jelas Rara yang terlihat menahan rasa panik juga malunya.
Kemudian, kami berdua kembali tertawa bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H