"Hm, buku ini milik Laras, salah satu teman pantiku yang juga bekerja di Kedai. Buku ini memang buku kesayangannya, tetapi aku masih tidak tau kapan dan dari mana Laras mendapatkan buku ini." jawab Rara sembari menutup buku itu.
Bolehkah aku melihat buku temanmu itu, Ra?
"Boleh saja, ini," ujarnya sambil menyodorkan buku Cinderella itu.
Terimakasih, Ra.
Rara menganggukan kepalanya sambil tersenyum, kemudian dia mengambil nastar sambil meminum teh. Sementara itu, aku sibuk memerhatikan detail dari buku ini, saat aku membuka halaman pertama tertulis nama panjang seorang perempuan yang aku rasa nama ini adalah nama panjang teman Rara, Laras.
"Ada apa, Unno?" tanya Rara setelah menaruh gelas teh-nya.
Maurine Ara Anniera, apakah ini nama panjang Laras? Kenapa tidak satupun dari namanya yang nyambung dengan nama panggilannya saat ini?
"Sejujurnya aku juga kurang mengetahui hal itu, saat salah satu temanku dari panti menanyakan hal ini, Laras hanya menatapnya sekilas kemudian dia kembali membaca novelnya. Dia memang unik, salah satu anak panti yang paling misterius yang pernah aku temui."
Memangnya dia seunik apa?
"Contoh sederhananya adalah buku yang sedang kamu pegang itu, tiba-tiba saja dia meminjamkan buku kesayangannya ini kepadaku tanpa aku minta. Kamu tau latar belakang dia meminjamkan buku ini kepadaku? Itu karena pertemuan kita hari ini. Padahal, biasanya dia tidak akan pernah mau meminjamkan buku ini kepada siapapun, termasuk pada sahabat terdekatnya. Namun yang membuatku lebih bingung adalah tujuan darinya meminjamkan buku ini padaku, katanya dia ingin aku memecahkan jawaban dari pertanyaan yang dia lontarkan kepadaku bersamamu."
Pertanyaan apa yang dia lontarkan sampai-sampai buku ini menjadi kunci dari jawabannya?