Dalam kehidupan modern saat ini, nilai kebenaran dapat diterapkan dengan cara menjalani hidup secara jujur dan transparan, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional. Kebenaran juga menjadi landasan dalam upaya pemberantasan korupsi, di mana setiap individu harus berani melaporkan ketidakadilan dan bertindak sesuai dengan prinsip etika.
- Cinta (Ahimsa sebagai Kasih Sayang)
Prinsip cinta yang dipegang oleh Gandhi adalah bagian dari ahimsa, yang berarti tidak menyakiti. Gandhi tidak percaya pada diskriminasi atas dasar kasta, warna kulit, kepercayaan, atau agama. Baginya, semua manusia di bawah langit adalah anak-anak Tuhan dan karenanya berhak untuk dicintai dan dirawat secara setara. Bagi Gandhi, cinta adalah kekuatan yang mampu menyatukan manusia tanpa memandang perbedaan
Tidak hanya itu, penekanan Gandhi untuk melangkah maju di jalan menuju cinta dalam suasana saling menghormati perasaan masing-masing, menjelaskan keinginannya akan kepastian cinta yang bebas dari egoisme, prasangka, dan keegoisan. Ia mengemukakan, "Suasana saling menghormati [perasaan masing-masing] dan kepercayaan adalah langkah pertama ke arah ini."
Lebih jauh, aspek pertama dari konsep cinta Gandhi dapat ditelusuri dalam hubungannya yang tak terpisahkan dengan kebenaran. Dengan kata lain, kebenaran meresap tanpa syarat dalam cinta; oleh karena itu, cinta menjadi tak terbatas. Mengutip Gandhi sendiri, "Cinta sejati tak terbatas seperti lautan dan tumbuh serta berkembang dalam diri seseorang, menyebar dan melintasi semua batas dan tapal batas, menyelimuti seluruh dunia."
- Puasa (Laku Prihatin)
Disiplin pengendalian diri akan menjadikan jiwa sebagai taman yang indah, tempat segala kebaikan bermuara dan berkembang. Salah satu di antara formula pengendalian jiwa tak lain adalah dengan berpuasa. Puasa adalah gerakan batin. Gerakan yang halus dan lembut. Ia berbasis pada ketulusan dan keikhlasan. Ia laku pribadi yang tenang, jernih, dan bersih. Namun di balik ketenangan dan diamnya itu terdapat kekuatan untuk mendorong perubahan.
Puasa adalah salah satu cara Gandhi untuk menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan tanpa kekerasan. Ia sering kali berpuasa sebagai bentuk protes damai atau untuk mengoreksi perilaku masyarakat yang dianggapnya menyimpang. Puasa bagi Gandhi bukan hanya menahan lapar, tetapi juga melibatkan pengendalian diri dan pengorbanan demi tujuan yang lebih besar.
- Anti Kekerasan (Ahimsa)
Ahimsa adalah salah satu prinsip terpenting dalam hidup Gandhi. Ia percaya bahwa kekerasan hanya akan melahirkan kebencian dan memperburuk konflik. Ahimsa merupakan salah satu bagian dari Panca Yama Bratha, yaitu lima macam pengendalian diri tingkat dasar untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Kata Ahimsa berasal dari Bahasa Sansekerta dari urat kata "A" yang artinya tidak, dan "himsa" yang berarti membunuh atau menyakiti. Maka kata Ahimsa berarti tidak membunuh atau menyakiti makhluk hidup yang lainnya.