Mohon tunggu...
Raisa Leony Rihantari
Raisa Leony Rihantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila

Mahasiswa Aktif Semester 7 Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyusunan Paket Ekowisata Putat Nutug Melalui Program MF-Kedaireka Mahasiswa Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila

16 Januari 2022   18:00 Diperbarui: 16 Januari 2022   18:17 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi Kayangan/dokpri
Kopi Kayangan/dokpri

Setelah melakukan survey 1 maka penulis dengan tim mulai meringkas data yang didapatdan dikumpulkan sebagai draft potensi. Pada survey 2 penulis dan tim kembali ditemanioleh staf kelurahan, Pak Bambang untuk meninjau beberapa lokasi. 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah salah satu usaha olahan kuliner lokal Rengginang. Usaha ini merupakan usaha salah satu masyarakat lokal yang dapat dikembangkan sebagai produk wisata.

Proses pembuatan rengginang yang masih belum banyak diketahui masyarakat umumdapat menjadi suatu daya tarik tersendiri untuk melihat proses pembuatannya. Prosespembuatan rengginang memerlukan waktu hingga 3 (tiga) hari karena diperlukan prosesperendaman beras dan pengeringan rengginang yang sudah dicetak.

Diskusi Bersama Masyarakat Lokal Pengelola Olahan Kuliner Lokal/dokpri
Diskusi Bersama Masyarakat Lokal Pengelola Olahan Kuliner Lokal/dokpri

Selanjutnya adalahmeninjau usaha masyarakat lokal lainnya yaitu olahan kuliner lokal abon ikan lele. Usahaini juga merupakan salah satu usaha masyarakat lokal. Namun tidak seperti rengginang,abon ikan lele memerlukan waktu yang lebih sedikit dan bisa diselesaikan dalam satu harisaja. 

Pada kesempatan ini penulis dan tim mendapat kesempatan tidak hanya terjun kelapangan untuk peninjauan lokasi namun juga berkesempatan untuk berinteraksi danberdiskusi langsung kepada masyarakat lokal pelaku usaha kuliner lokal yang mana masihbelum terlalu memahami tentang kegiatan wisata dan rencana paket ekowisata. 

Hal inimenjadi hal dan pembelajaran baru bagi penulis sekaligus pengalaman yang mengesankan.Setelah survey yang dilakukan, diperoleh hasil seperti potensi apa saja yang dapatdikembangkan dan dimasukkan ke dalam paket ekowisata Putat Nutug. 

Langkah selanjutnya adalah menyusun potensi tersebut ke dalam sebuah paket ekowisata. Adapun kegiatan yang termasuk ke dalam paket ekowisata ini adalah edukasi tanaman obat yang dilakukan di Kebun Tanaman Obat Lembah Cisadane, demo dan edukasi pengolahan kuliner lokal Rengginang dan Abon Ikan Lele, makan siang, mini games dan mini showcase untuk tanaman dan ikan hias hasil budidaya masyarakat lokal.

Penyusunan paket ekowisata Putat Nutug juga didasari oleh beberapa teori yang digunakan sebagai landasan atau acuan dalam penyusunan paket ini. Seperti definisi kegiatan wisata yang mengatakan bahwa dalam kegiatan wisata diperlukan 3 (tiga) faktor yaitu something to see, something to do dan something to buy (Yoeti, 1985) maka kegiatan yang dicantumkan dalam paket ekowisata dinilai sudah memenuhi 3 (tiga) faktor tersebut.

Pemandangan asri perbukitan dan sungai cisadane menjadi salah satu bagian darisomething to see, wisatawan yang berkunjung juga nantinya akan dapat melihat beragamtanaman hias dan ikan hias air tawar yang juga tak kalah menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun