Mohon tunggu...
Rainny Drupadi
Rainny Drupadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penjawab ABAM

Not too smart, but striving to be smarter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

mBah Maridjan, Tutur, Wawan: Ketegaran Hati, Klenik, dan Iptek

31 Oktober 2010   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:57 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seandainya saya harus menulis novel yang bercerita tentang heroisme mBah Maridjan hanya ada satu cara di kepala saya. Saya akan membuat mBah Maridjan menolak turun mengungsi sebelum semua orang di daerah berbahaya mengungsi. Laksana seorang kapten kapal yang tenggelam, akan saya citrakan mBah Maridjan sebagai orang yang bertanggung jawab dan hanya bisa 'meninggalkan kapal sebagai orang terakhir' ketika semua orang sudah diselamatkan. Tapi siapa menunjuknya sebagai 'kapten?'

Saya tak tahu bagaimana saya harus melihat mBah Maridjan. Mungkin sebagai tokoh tragikomik.

Barangkali saya cuma bisa usul kepada Sultan HB X agar mengangkat Kepala BPPTK Yogyakarta sebagai juru kunci Gunung Merapi yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun