Sebagian dari kita mungkin berpikiran kalau film Dilan 1990 itu film cemen. Tapi satu hal yang pasti, Film Dilan 1990 sukses menghipnotis kids zaman now. Film ini sukses membidik kids zaman now. Tak ayal, sosok Dilan pun ngehit dalam beberapa hari terakhir ini di media cetak, media online dan media sosial. Plesetan kata-kata Dilan pun bertebaran, termasuk meme-memenya.
Siapa sih yang hari gini belum pernah membaca atau mendapati salah satu dari ungkapan romantis dari sosok Dilan di film Dilan 1990 yang bikin baper ini? "Jangan rindu. Berat. Kamu nggak akan kuat, biar aku saja". "Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu, nggak tahu kalau sore, tunggu aja". Jangan ketawa.Â
Ketawa kamu itu bagus. Nanti dia jadi suka sama kamu." "Kamu seneng mikirin aku?" tanya Milea kepada Dilan. "Seneng dan bingung, bingung gimana cara berhentinya," jawabnya. "Kamu mau berhenti mikirin aku?" "Iya," kata Dilan. "Kenapa?". "Karena maunya deket terus, kalau deket kan nggak perlu mikirin."
Beberapa ungkapan romantis dari banyak rayuan mendayu di film Dilan 1990 ini benar-benar membuat klepek-klepek kids zaman now. Apa boleh buat rayuan-rayuan maut Dilan membuat baper kids zaman now.
Nah, di luar kemahiran dan kesuksesan Dilan memacari Milea, sebenarnya ada sisi menarik lainnya dari sosok Dilan. Sosok Dilan memang fenomenal. Meskipun ikutan geng motor dan suka berantem, sosok Dilan kagak serta merta meninggalkan kewajibannya sebagai anak sekolah. Ia membuktikan meski "nakal", ia tetap peduli dengan prestasi akademis.
Pertama, berani ambil risiko. Cowok sejati itu berani dan tidak takut apapun. Berani ambil risiko dan berani tanggung konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan. Bukan malah kabur dan bertindak seperti pecundang. Dilan melakukan hal ini untuk mendapatkan tujuan akhir yaitu memacari Milea. Karakter berani ambil risiko memang sejalan dengan investor yang terjun dalam investasi saham.Â
Satu hal yang harus ditanamkan dalam jiwa investor saham yaitu siap dengan konsekuensi atau risiko. Bukan rahasia lagi, tak ada investasi yang 100% aman alias selalu untung. So, memiliki mental siap untung dan siap rugi menjadi modal utama untuk investor saham.
Kedua, Disiplin. Dilan termasuk anak yang memiliki tingkat kedisiplinan yang bagus dalam belajar dan studi. Tak mengherankan prestasi akademisnya tak diragukan lagi. Kedisiplinan juga ditunjukkan Dilan dengan berbagai strateginya untuk memacari Milea. Ia cukup disiplin dengan berbagai strategi dan aturan yang disiapkan untuk mendapatkan Milea.Â
Dilan adalah adalah sosok yang selalu bisa membuat Milea tertawa bahagia bahkan ketika lagi sedih atau ngambek. Tidak beda jauh, investor saham yang sukses juga selalu disiplin pada aturan, strategi dan prinsip-prinsip investasi. Disiplin untuk tetap berpegang pada strategi investasi yang sudah ditetapkan di tengah banyak gangguan dari berita, bisikan, atau rumor sangat diperlukan. Â Warren Buffet pernah berkata, "My two rules of investing: Rule one -- never lose money. Rule two -- never forget rule one."
Ketiga, sabar. Meski temperamen, Dilan pada momen tertentu untuk mencapai tujuan akhirnya yaitu memacari Milea termasik orang yang sabar. Berbagai cara yang membuat Milea klepek-klepek dilakukannya. Tak beda jauh dengan jiwa seorang investor. Investor saham yang sukses biasanya sangat sabar untuk mencapai tujuan akhir yang menguntungkan. Ketika mereka membuat strategi investasi, mereka siap untuk menunggu untuk memastikan rencana mereka terwujud. Â
Investor sukses memahami bahwa mereka tidak akan kaya secara instan.  Semua butuh waktu alias tidak instan dan perlu berbagai cara untuk  mewujudkannya. Warren Buffett berkata "I never attempt to make money on the stock market. I buy on assumption they could close the market the next day and not re-open it for five years."
Keempat, lagi-lagi meski Dilan itu temperamen saat harga dirinya disinggung, pada dasarnya ia memiliki kontrol emosi yang baik. Karena dari banyak peristiwa yang boleh dikata melibatkan emosinya, sikapnya yang keras didasari pada prinsip yang esensial dan rasional serta masuk akal. Begitu juga dengan jiwa investor yang sukses biasanya memiliki kontrol kuat atas emosi ini. Mereka tidak mengizinkan saran dari pakar investasi atau penasihat keuangan mempengaruhi pilihan mereka atau metode investasi. Mereka tidak meninggalkan strategi investasi mereka hanya karena harga sahamnya turun. Dilan berkarakter sama dengan investor saham karena di jalur kontrol atas hal-hal yang prinsipil.
Kelima, realitis. Untuk mencapai tujuan akhir memacari Milea, Dilan termasuk sosok yang realistis dalam melihat peluang. Sadar akan peluang yang tidak bisa dicapai dengan instan, berbagai langkah dan strategi pun dilakukannya. Sama halnya dengan investor, investor saham akan sukses jika memiliki pandangan yang realistis tentang investasi saham dengan analisis fundamental dan teknikal yang bisa dipertanggungjawabkan.
Itu tadi lima karakter Dilan yang boleh dikata memperlihatkan karakter dasar investor sukses yang terjun dalam investasi saham.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H