Mohon tunggu...
Raihan Muhammad
Raihan Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Muda: Harapan atau Beban?

23 Juli 2023   13:42 Diperbarui: 23 Juli 2023   13:43 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak muda di Indonesia. Foto: Gandi Purwandi/Shutterstock

Setiap 23 Juli, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak dan kesejahteraan anak-anak, serta untuk menyoroti pentingnya memberikan lingkungan yang aman, penuh kasih, dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.

Perayaan ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia untuk melindungi dan menghormati hak-hak anak, memastikan mereka memiliki akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan hal-hal lain yang penting bagi perkembangan mereka.

Selama Hari Anak Nasional, pelbagai kegiatan dan acara diadakan di seluruh negeri untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang berkaitan dengan anak-anak dan mendorong tindakan positif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Sekolah, komunitas, dan lembaga pemerintah sering turut serta dalam mengorganisir perayaan dan program yang berfokus pada kesejahteraan anak, kesehatan, dan pendidikan.

Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 dan dilaksanakan tingkat pusat dan daerah, serta Perwakilan RI di Luar Negeri.

Peringatan Hari Anak Nasional menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak dan kesejahteraan anak-anak, serta mengambil langkah-langkah nyata untuk melindungi dan memajukan kehidupan mereka.

Adanya dukungan dari tingkat pemerintahan pusat dan daerah serta perwakilan luar negeri diharapkan dapat memperkuat upaya untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Indonesia. Kita berharap peringatan Hari Anak Nasional terus menjadi momen yang berarti bagi semua anak-anak Indonesia dan memberikan dampak positif bagi generasi yang akan datang.

Kita tahu, anak muda memiliki peran yang sangat penting dalam menyambut Bonus Demografi Indonesia. Bonus demografi merujuk pada periode ketika sebagian besar penduduk suatu negara berada dalam kelompok usia produktif (biasanya antara 15 hingga 64 tahun). Ketika kondisi ini terjadi, negara memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika sumber daya manusia tersebut dimanfaatkan secara optimal.

Indonesia saat ini tengah mengalami periode bonus demografi, yang mana sebagian besar penduduknya berada dalam kelompok usia produktif. Namun, untuk bisa mewujudkan potensi bonus demografi ini, dibutuhkan partisipasi aktif dan kontribusi dari generasi muda.

Anak muda mesti berfokus pada pendidikan yang berkualitas dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, karena pendidikan yang baik akan meningkatkan daya saing dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Selain itu, anak muda memiliki potensi menjadi motor penggerak ekonomi melalui kewirausahaan, dengan dukungan untuk inovasi yang akan mendorong pertumbuhan sektor swasta dan menciptakan lapangan kerja baru.

Generasi muda yang terbiasa dengan teknologi juga bisa memanfaatkan pengetahuan ini untuk berinovasi, mengembangkan aplikasi baru, dan menciptakan solusi untuk masalah sosial dan ekonomi. Dukungan untuk aktivisme sosial dan lingkungan dari anak muda akan berdampak positif pada pertumbuhan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Keterlibatan aktif anak muda dalam proses pengambilan keputusan publik pun penting karena mereka memiliki hak untuk diwakili dan terlibat dalam pembuatan kebijakan yang akan memengaruhi masa depan mereka.

Dalam menghadapi bonus demografi Indonesia, pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu memberikan dukungan dan kesempatan bagi anak muda untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan negara, sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia dan partisipasi generasi muda dapat berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Indonesia ke depan.

Anak muda menjadi harapan Indonesia untuk bisa memaksimalkan bonus demografi. Akan tetapi, anak muda juga bisa menjadi penghambat alias beban, ketika mereka tidak memanfaatkan secara efektif dan kurang mendapatkan kesempatan dalam pendidikan, pekerjaan, atau keterlibatan dalam pembangunan negara.

Beberapa alasan yang menyebabkan pandangan ini adalah tingginya tingkat pengangguran akibat jumlah populasi anak muda yang besar tanpa cukup lapangan kerja, kurangnya keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, dan rentannya anak muda terhadap masalah sosial, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.

Namun, tantangan ini bisa diatasi dengan kebijakan dan program yang mendukung pemberdayaan anak muda melalui pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, dan kesempatan kerja yang relevan. Dengan demikian, anak muda memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.

Dalam bonus demografi, anak muda bisa menjadi harapan atau beban tergantung pada bagaimana mereka memanfaatkan dan ikut terlibat dalam pembangunan negara. Jika anak muda diberdayakan dengan pendidikan yang berkualitas, keterampilan relevan, dan kesempatan untuk berkontribusi dalam sektor ekonomi dan sosial, mereka dapat menjadi harapan bagi kemajuan Indonesia.

Sebagai harapan, anak muda memiliki potensi untuk menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan kreativitas. Mereka adalah generasi yang terbiasa dengan teknologi dan memiliki pandangan yang segar terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan dukungan yang tepat, anak muda dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan berkelanjutan.

Namun, jika anak muda tidak menerima pendidikan yang memadai, keterampilan yang relevan, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara, mereka dapat menjadi beban bagi masyarakat. Pengangguran dan kurangnya keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja dapat menyebabkan kesulitan ekonomi dan sosial bagi generasi muda.

Selain itu, potensi energi dan kemampuan kreatif yang tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menyia-nyiakan sumber daya berharga bagi negara. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memberikan perhatian serius terhadap anak muda. Investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan kesempatan kerja akan memastikan bahwa anak muda menjadi harapan bagi kemajuan Indonesia.

Dengan memberdayakan anak muda, bonus demografi dapat menjadi momentum positif dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun